Yahya Menilai Kinerja Anies Bagus, Tapi Belum Kembangkan Budaya Betawi
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Tinggal 3 bulan lagi Anies R. Baswedan menuntaskan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga Oktober 2022. Apa pandangan budayawan Betawi terhadap kinerja mantan Menter Pendidikan Nasnioal itu?
Menurut budawayan Yahya Andi Saputra, kinerja Anies selama ini sangat bagus. Itu ditunjukkan dari berbagai penghargaan yang didapatnya selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Dalam pandangan Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi itu, semua pemimpin harus memiliki pemikiran yang bermanfaat bagi masyarakat sesuai kebijakannya dan tidak menyalahgunakan untuk kepentingan pribadi.
Yahya menilai Gubernur DKI Jakarta Anies R. Baswedan bekerja untuk kemaslahatan rakyat Jakarta pada umumnya.
BELUM KEMBANGKAN BETAWI
Dari penglihatan Anggota Forum Jibang Perkampungan Budaya Betawi itu, Anies belum mengembangkan dan melestarikan kebudayaan Betawi. “Kalau mengembangkan budaya Betawi itu masih fifty-fifty deh,” katanya Rabu, 3 Agustus 2022.
Memang setiap gubernur memiliki program unggulan yang berbeda. Namun untuk kebudayaan Betawi belum optimal. Namun demikian perlu dicatat bahwa
adanya Museum Benjamin Sueb (bekas Gedung Eks Kodim) yang dijadikan sebagai taman budaya itu menjadi jejak permanen yang baik. Begitu pun perubahan nama jalan dengan tokoh Betawi menjadi warisan nyata yang berkenan bagi masyarakat Betawi.
Harapan Yahya untuk karir Anies adalah tetap memimpin kota Jakarta atau negeri ini agar kota bisa sejajar kedudukannya dengan Jakarta. Yahya melihat Anies memiliki potensi untuk memimpin negeri ini.
Sebagai anak Betawi, harapan Yahya terhadap pengganti Anies adalah gubernur yang memihak kepada Betawi, tapi tidak alergi kepada semua masyarakat Jakarta. “Karena Jakarta adalah kota yang multikultur.”
KIBLAT KOTA LAIN
Jika tidak menjadi Ibukota, menurut Yahya, Jakarta akan tetap menjadi kiblat bagi perkembangan masyarakat, sejarah, dan perkembangan nasionalisme. Karena peran sejarah Jakarta sangat penting bagi kota kota lain dalam pembentukan nasionalisme, kesatuan, dan keragaman.
Pandangan Yahya terhadap kepemimpinan Jakarta yang mendatang adalah orang yang memiliki sifat terbuka, egaliter, gotong royong, dan peduli yang kuat. “Maka kota Jakarta ini akan mantap jika memiliki Gubernur yang mempunyai karakter tersebut.”