INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: PT Timah Tbk. (TINS) mengalami tekanan berat dari harga timah global yang turun tajam. Bayangkan dari harga puncak di atas USD48,000 per mt turun – sempat – di bawah 20,000.

Selain tekanan terhadap profitabilitas, juga tekanan terhadap arus kas. Apalagi beberapa waktu lalu, obligasi berkelanjutan jatuh tempo.

KOMPAK

Angkat jempol untuk kerjasama antar-BUMN pertambangan. Kompaknya perusahaan di bawah MIND ID terlihat jelas. TINS menerbitkan MTN untuk bayar utang.

MTN tersebut dibeli oleh PTBA dan Inalum. Bukan saja kewajiban terpenuhi, ada cost saving 1,5% per tahun. Penurunan beban keuangan sekitar Rp 5 miliar per tahun

Saya tidak yakin target produksi 33.000 ton yang ditetapkan perusahaan, tahun ini, akan tercapai. Tapi TINS tentu akan menggenjot produksi untuk menolong kinerja keuangannya. Peningkatan skala produksi + upaya penghematan lain, bisa menolong agar bottom line tidak mengalami penurunan terlalu tajam, pada 2H22

Faktor lain, mulai beroperasinya teknologi peleburan baru, yang dapat meningkatkan produktivitas hingga 25%. Semoga tidak jadwal karet lagi.

Tahan nafas.

*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id