WIKA Masuki Segmen Pasar Konstruksi EPC
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Dari sudut pandang segmen pasar, transformasi bisnis WIKA menghasilkan penambahan segmen pasar yang digeluti WIKA.
Sebelumnya, WIKA lebih banyak menggeluti segmen pasar konstruksi sipil dan konstruksi gedung. Namun, sekarang WIKA juga telah merambah ke berbagai segmen pasar konstruksi lainnya yang menjanjikan.
Pasar konstruksi tersebut termasuk segmen pasar konstruksi berbasiskan metode Engineering, Procurement, and Construction/EPC (rancang-bangun, pengadaan, dan konstruksi) serta design-build (rancang-bangun).
Singkat kata, WIKA berkembang dari perusahaan kontraktor menjadi perusahaan EPC dan investasi terintegrasi. Sebelum tahun 2002, WIKA dapat dikatakan lebih sebagai perusahaan kontraktor.
Namun, kemudian pada tahun 2003-2004 aset WIKA makin membesar dengan memiliki portofolio bisnis di bidang EPC. Menjelang IPO 29 Oktober 2007, aset WIKA kian besar dengan juga memiliki portofolio bisnis konstruksi di luar negeri dan memiliki anak perusahaan.
Setelah itu, aset WIKA kian membengkak dengan jumlah anak perusahaan, segmen bisnis EPC, dan usaha konstruksi di luar negeri yang makin bertambah banyak. Ditambah lagi dengan langkah WIKA berinvestasi di sejumlah proyek konstruksi dan perusahaan-perusahaan terkait sektor konstruksi. Sehingga, WIKA juga menjadi perusahaan investasi.
Segmen Pasar EPC
Diversifikasi usaha di luar segmen core bisnis konstruksi (infrastruktur dan gedung) kini jamak dilakukan perusahaan-perusahaan kontraktor. Mereka perlu menambah sumber-sumber pendapatan baru agar risiko ketergantungan terhadap segmen konstruksi dapat dikurangi.
Caranya, mereka mengembangkan diri dan mengalokasikan sumber daya pada segmen-segmen bisnis tertentu yang pemain atau penyedianya terhitung lebih sedikit, tetapi pembeli atau lebih banyak, seperti pasar EPC.
Seiring dengan itu, kontribusi segmen pasar di luar sektor konstruksi konvensional (konstruksi sipil dan gedung) memang cenderung makin meningkat terhadap total hasil usaha WIKA. Hal ini tercermin dari meningkatnya sumbangsih laba segmen usaha di luar konstruksi sipil dan konstruksi gedung.
WIKA masuk ke pasar EPC tidaklah tiba-tiba, melainkan telah merintisnya sejak lama. Mula-mula WIKA sebatas dipercaya mengerjakan pekerjaan konstruksi sipil dari keseluruhan proyek EPC.
Namun, pelan tetapi pasti, sembari mengerjakan pekerjaan konstruksi sipilnya, WIKA belajar mengerjakan proyek EPC secara utuh. Hingga akhirnya kompetensi WIKA dalam menggarap proyek EPC makin meningkat dan memberanikan diri mengerjakan proyek EPC secara menyeluruh.
Namun, tantangan WIKA tidaklah ringan untuk bisa langsung masuk ke pasar EPC. WIKA tidak bisa serta-merta bisa menggarapnya karena minim pengetahuan dan pengalaman.
Untuk itu, cara yang dilakukan WIKA adalah melakukan strategic partnership dengan berbagai pihak. Ke depan, tidak hanya proyek EPC di sektor energi saja yang dibidik WIKA. Sektor-sektor di bidang mineral, panas bumi, dan air juga disasar.