Thailand Fokus pada Produksi Kendaraan Listrik dan Menarik Investasi dari Pabrikan Otomotif Terkemuka
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Thailand memiliki keunggulan dalam kemampuan produksi mobil komersial dan SUV yang efisien, dengan kapasitas terpasang mencapai 3 juta unit per tahun dan didukung oleh 18 pabrik manufaktur mobil. Selain itu, Thailand memiliki banyak perusahaan tier 1, 2, dan 3 yang mencapai jumlah sekitar 2.062 perusahaan.
Keunggulan Thailand dalam produksi mobil komersial dan SUV yang efisien
Pada tahun 2007, Thailand mengeluarkan regulasi Eco Car yang memberikan keringanan pajak bagi mobil dengan emisi rendah dan kapasitas mesin tertentu. Hal ini menarik minat dari enam pabrikan yang berinvestasi sekitar 43 miliar baht.
Pada fase kedua Eco Car, Thailand menetapkan batas emisi gas buang CO2 maksimal sebesar 100 gram per kilometer. Investasi yang masuk ke Thailand juga meningkat, mencapai 140 miliar baht dari 10 pabrikan.
Tidak hanya itu, Thailand kini memfokuskan pada fase industrialisasi kendaraan listrik (EV). Berbeda dengan Indonesia, Thailand tidak lagi memperhitungkan kandungan lokal dalam kebijakannya untuk menarik investasi lebih banyak dari sektor otomotif.
BOI Thailand percaya bahwa dengan kebijakan yang lebih longgar, investor akan merasa lebih nyaman untuk berinvestasi di Thailand. Berbagai insentif juga diberikan untuk menarik investasi baru.
Pada awal 2021, Thailand berhasil menarik investasi sebesar US$1 miliar untuk memperluas proyek EV yang tengah berjalan. Nissan, Honda, Toyota, Mercedes Benz, dan BMW termasuk di antara pabrikan yang berinvestasi di Thailand.
Proyek-proyek tersebut meliputi produksi kendaraan listrik seperti HEV, PHEV, BEV, dan Bus Elektrik, dengan volume produksi mencapai 566.000 unit per tahun. Thailand memberikan berbagai insentif seperti fasilitas libur pajak (tax holiday) dan investasi R&D, serta pengecualian pajak bagi produsen komponen penting EV. Mereka diberikan fasilitas hingga 8 tahun untuk mendukung investasi mereka di Thailand.