28 Perusahaan Siap Masuk Bursa Pada 2023, Bursa Semakin Ramai?
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Direktur BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan akan ada 8 perusahaan dalamĀ pipelineĀ pencatatan saham Bursa Efek Indonesia.
Di antara perusahaan yang sedang antre masuk bursa tersebut, paling banyak merupakan perusahaan dengan aset berskala menengah, antara Rp 50 miliar dan Rp 250 miliar, yakni sebanyak 17 perusahaan. Sementara perusahaan berskala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar ada 7 perusahaan dan 4 perusahaan berskala kecil dengan aset di bawah Rp 50 miliar.
Dilihat dari jenis industri, perusahaan yang berada dalam pipeline paling banyak berasal dari konsumer nonsiklikal, yakni sebanyak tujuh perusahaan. Disusul empat perusahaan dari sektor industri dasar, masing-masing tiga perusahaan dari sektor konsumer siklikal, kesehatan, dan teknologi.
Sisanya ada masing-masing dua perusahaan dari sektor energi, industrialis, dan transportasi. Masih ada lagi satu perusahaan masing-masing dari sektor infrastruktur dan properti.
Dengan semakin banyak perusahaan yang melakukan IPO, bursa dapat menjadi peluang investasi yang menarik. Investor memiliki kesempatan untuk membeli saham perusahaan pada tahap awal ketika perusahaan akan melantai ke bursa.
Saham IPO sering kali memiliki potensi untuk pertumbuhan cepat dalam nilai. Jika perusahaan yang IPO berkinerja baik dan memiliki prospek pertumbuhan menjanjikan, harga saham dapat naik secara signifikan dalam waktu singkat.
Akan tetapi, saham IPO memiliki volatilitas tinggi pada awal perdagangan dan harga saham dapat bervariasi secara dramatis pada waktu yang singkat.
Para investor yang hendak membeli saham IPO melakukan riset secara mendalam terhadap laporan keuangan, model bisnis industri, dan prospek perusahaan tersebut. Selain itu, perlu dipetimbangkan apakah perusahaan itu memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.
Tinjau juga rekam jejak manajemen. Pengalaman dan reputasi tim manajemen dapat memberikan indikasi tentang bagaimana perusahaan dikelola setelah IPO.
Para investor juga harus mengevaluasi harga IPO dengan membandingkan nilai wajar perusahaan. Terakhir, lihat juga siapa yang menjadi penjamin pelaksana emisi pada IPO tersebut.