Jelang Revitalisasi, Jam Klasik Toko Populer Hiasi Gedung ANTARA
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Revitalisasi gedung LKBN ANTARA akan meningkatkan daya tarik bagi wisatawan mancanegara sehingga akan menghasilkan pajak yang lebih besar.
Warga masyarakat menyambut positif langkah LKBN ANTARA merevitalisasi gedung di Jl. Antara, Jakarta Pusat.
Toko Populer yang berlokasi di kawasan itu memberikan hadiah kepada LKBN ANTARA berupa jam duduk klasik sehingga menjadi koleksi gedung peninggalan masa kolonial. “Bentuk jam serasi dengan gedung yang juga berarsitektur klasik,” kata IE Buharudin, pemilik Toko POPULER, di Jakarta, Jumat, (08/03/2024).
Menurut Ayung, begitu panggilan akrabnya, Toko Populer memberikan hadiah itu agar Gedung ANTARA lebih menarik dan menghiasi ruangan menjadi lebih indah.
Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA sedang berupaya turut mendorong revitalisasi area pusat perbelanjaan legendaris yang masih dalam satu kawasan di Jakarta Pusat. Kantor berita tersebut berkolaborasi dengan Yayasan Kota Jakarta Weltevreden, Asosiasi Pedagang Ritel Pasar Baru dan pemangku kepentingan lainnya.
OPTIMISTIS BANGKIT
Tujuan revitalisasi guna meningkatkan perekonomian dari sektor kepariwisataan khas cagar budaya. Kawasan perbelanjaan ini dibangun masa Gubernur Jenderal HM Daendels tahun 1820.
Jaka Sugiyanta, Direktur Komersil, Pengembangan Bisnis, dan IT LKBN ANTARA, sebagai penerima hibah jam, menyatakan optimistis perdagangan di Pasar Baru ke depan segera bangkit.
Di Gedung ANTARA hasil revitalisasi tersedia ruang pameran foto. Secara rutin bakal menggelar pementasan musik klasik selera tingkat dunia. Ia juga akan menyajikan berbagai kuliner di ruang terbuka lantai atas. Peresmian dijadwalkan April 2024.
PEREKONOMIAN RAKYAT
Ketua Ketua Yayasan Kota Jakarta Weltevreden Toto Irianto, mengatakan kawasan Pasar Baru yang m erupakan sebagai bagian dari area Weltevreden atau lokasi Ibukota Baru Batavia, akan semakin cantik setelah revitalisasi Gedung LKBN ANTARA.
Selain itu, katanyak, aktivitas yang digelar oleh LKBN ANTARA dapat mendongkrak perekonomian rakyat dan meningkatkan pendapatan negara. “Aktivitas bisnis, pariwisata, transaksi tentu akan meningkat sehingga mereka membayar pajak lebih besar.”
Toto menjelaskan bahwa visi yayasan yang dipimpinnya adalah berpartisipasi aktif menggalang serta pemanfaatan heritage (warisan) cagar budaya guna menyedot wisatawan mancanegara setelah Ibukota NKRI pindah ke Kalimantan Timur.
Menurut Toto, daya tarik berupa Istana Merdeka, Istana Negara, Istana Daendels, Lapangan Banteng, Masjid Istiqlal, Gereja Kathedral, Gereja Immanuel, Kuil Hare Krishna, Gedung Kesenian, Pos Bloc, dan Lapangan Monas, akan mengundang wisatawan dari mancanegara.