INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Para ahli lingkungan yang bergabung dalam IESA sudah seharusnya menyadari tanggung jawab keilmuan yang harus memberi kemanfaatan seluas-luasnya, baik pada praktik di tingkat masyarakat maupun pada tingkat pengambil kebijakan.

Ketua Umum IESA periode 2020–2024 Yuki Wardhana menegaskan bahwa para peserta membahas berbagai topik penting seperti tata kelola lingkungan yang berkelanjutan, pengelolaan sumber daya alam, perubahan iklim, dan upaya-upaya adaptasi serta mitigasi.

Ia mengatakan bahwa buku IESA untuk Indonesia Emas yang diluncurkan berisi kumpulan tulisan para ahli lingkungan yang menyajikan pandangan dan rekomendasi untuk masa depan lingkungan Indonesia.

IESA berharap Kongres ini menghasilkan rekomendasi kebijakan yang dapat mendukung upaya pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, IESA juga ingin memperkuat jaringan kerja antara para ahli dan praktisi lingkungan di Indonesia.

KONGRES KETIGA

Peluncuran buku tersebut dalam rangakian Kongres ketiga Perkumpulan Ahli Lingkungan Indonesia (IESA) yang digelar pada Minggu, 20 Oktober 2024, di Gedung IASTH Lantai 5 Kampus UI Salemba Jakarta Pusat. Rangkaian acara dalam kongres ini membahas isu-isu krusial terkait pengelolaan lingkungan dan bagaimana IESA dapat berkontribusi nyata untuk masa depan Indonesia.

Sesi pagi, pukul 09.00-12.00 WIB, menampilkan talkshow dan peluncuran buku “IESA untuk Indonesia Emas.” Sementara sesi siang, pukul 13.00 hingga selesai adalah kongres ke-III yang berlaku internal bagi anggota IESA.

Kongres ke-III IESA dihadiri oleh para anggota, pakar lingkungan, akademisi, serta pemangku kepentingan lingkungan lain dari berbagai kalangan di Indonesia. Dengan kegiatan ini, IESA ingin mendorong diskusi dan kolaborasi antar para ahli lingkungan untuk mencari solusi yang komprehensif bagi permasalahan lingkungan di Indonesia. Dengan kata lain, IESA ingin memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan Indonesia Emas yang berkelanjutan.