Data Center Jadi Primadona Pertumbuhan Kawasan Industri
INDOWORK.ID, JAKARTA: Bisnis kawasan industri mengalami pertumbuhan signifikan sepanjang tahun ini. Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) mencatat, sektor data center dan ekosistem kendaraan listrik mengisi banyak ruang di kawasan industri, tahun ini.
Data dari HKI menyebutkan, hingga kuartal III-2024, penjualan lahan kawasan industri, khususnya area Jabodetabek, Serang-Cilegon dan Karawang-Purwakarta mash mengalami peningkatan yang signifikan.
Adapun sektor yang banyak menyerap pasokan lahan industri tahun ini masih didominasi sektor data center. Selain itu, sektor otomotif, khususnya kendaraan listrik, serta industri berbasis teknologi tinggi juga terus menunjukkan permintaan lahan yang cukup signifikan.
Sektor-sektor ini memainkan peran besar dalam penyerapan lahan industri, dan berpotensi berlanjut dalam jangka panjang seiring tren digitalisasi dan transformasi kendaraan.
Ekosistem kendaraan listrik yang sedang dibangun di dalam negeri, termasuk produksi baterai EV dan komponen pendukung lainnya ikut memberikan prospek positif terhadap bisnis kawasan industri.
Penjualan lahan industri tetap positif dalam jangka panjang. Melihat potensi ini, para perusahaan pengelola kawasan industri terus memaksimalkan infrastruktur yang dapat mendukung perkembangan sektor bisnis, terutama data center dan kendaraan listrik.
HKI mencatat bahwa tren ini akan terus berlanjut seiring dengan semakin masifnya digitalisasi ekonomi di Indonesia.
EMITEN OPTIMIS
Sejumlah emiten di sektor kawasan industri juga menaruh optimisme tinggi di tahun ini. Salah satunya PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS).
Melalui kawasan industri Kota Deltamas, emiten ini optimistis bisa meraih target penjualan lahan industri tahun ini. DMAS menargetkan, nilai marketing sales tahun ini sebesar Rp 1,8 triliun.
“Kami yakin target perolehan tersebut akan tercapai,” ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS Tondy Suwanto.
Ia melanjutkan, hingga September 2024, kontribusi penjualan lahan industri tercatat sebesar Rp 1,5 triliun. Nilai tersebut meningkat dibandingkan hasil di periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 736,12 miliar.
Menurut Tondy, sebagian besar pendapatan DMAS di sembilan bulan pertama tahun 2024 berasal dari penjualan lahan industri yang mayoritas diserap sektor data center dengan kontribusi 64,5%.
Dengan dukungan fasilitas dan infrastruktur yang komprehensif di kawasan Greenland International Industrial Center(GIIC), menjadikan Kota Deltamas banyak dilirik investor asing dari berbagai sektor.
“Hingga saat ini, sektor data center masih menjadi primadona di segmen industri,” ungkap dia.
Tondy juga menilai, bisnis lahan industri di Indonesia lebih atraktif dibandingkan kawasan industri yang ada di negara kompetitor, seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam. Tondy menilai, ukuran pasar (market size) Indonesia yang besar menjadikannya lebih atraktif.
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) juga mencatat pertumbuhan penjualan yang cukup signifikan. Penjualan lahan industri KIJA di kuartal III-2024 sebesar Rp 2,09 triliun, meningkat 45% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,44 triliun.
“Kawasan Industri Kendal berkontribusi 83% pada penjualan lahan industri selama 2024,” ujar Sekretaris Perusahaan KIJA Mulyadi Suganda.