Komatsu Indonesia, Jadi Pilar Utama Manufaktur Komponen Dunia

INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Komatsu Indonesia mengembangkan perannya sebagai perusahaan manufaktur yang dekat dengan pelanggan (market), sehingga bisa lebih cepat memenuhi kebutuhan pasar serta menjadi pilar utama manufaktur komponen dunia.

Berbincang santai dengan Pratjojo Dewo tentang industri alat berat memang mengasyikkan. Mantan Direktur Utama Komatsu Indonesia itu berbicara panjang lebar mengenai industri alat berat mulai dari sejarah hingga prospeknya.

Mantan Ketua Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) tersebut mengatakan bahwa saat pertama kali beroperasi 43 tahun yang lalu, PT Komatsu Indonesia digerakkan oleh 40 karyawan di lokasi yang belum sepenuhnya selesai di Pusat Pengembangan Industri United Tractor, Cakung, Jakarta Timur.

Sekarang perusahaan ini telah memiliki lebih dari 2.000 karyawan yang banyak di antaranya merupakan hasil dari program link and match, yang tersebar di tiga lokasi berbeda sekaligus menaunngi empat perusahaan lain di dalam Kotmatsu Group Indonesia. Total karyawannya lebih dari 4.000 orang. “Ini sungguh sesuatu yang patut disyukuri,” kata Bambang Haryanto, Presiden Komisaris Komatsu Indonesia dalam sambutannya pada buku 40 Tahun Komatsu Indonesia Menggeluti Industri Alat Berat.

Pada periode 1982-1986, Komatsu Indonesia dibangun pada 13 Desember 1982 oleh Komatsu Ltd., bersama PT United Tractors yang didukung oleh Sumitomo Corp. dan Marubeni Corp.

TAHAP PENGEMBANGAN

Pratjojo Dewo (ketiga dari kiri) bersama pengurus Hinabi

Selanjutnya perusahaan ini memasuki tahap pengembangan fasilitas untuk manufaktur lokal pada 1986-1991. Komatsu Indonesia membangun pabrik fabrikasi di lokasi yang sama dengan pabrik assembly untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Setelah melalui tahapan tersebut, Komatsu Indonesia memasuki periode pembuatan komponinn untuk kebutuhan pabrik lain pada 1991-1995.

Ekspansi pabrik menguatkan posisi Komatsu Indonesia sebagai pemasok komponen untuk Komatsu global sebagai bentuk strategi sumber-silang. Selanjutnya ia melakukan transformasi menuju bagian manufaktur internasional  pada1995-2006.

Komatsu Indonesia melakukan ekspor alat berat untuk pertama kalinya pada tahun 1995, dan tercatat di Bursa Efek Indonesia setahun setelahnya.

SANGAT DINAMIS

Menurut Dewo, pasang surut bisnis alat berat di Indonesia sangat dinamis. Dalam tahapan perkembangan industri,  Komatsu Indonesia memulai dari manufaktur lokal yakni membangun industri komponen lokal untuk lokalisasi yang kemudian menjadi salah satu basis komponen global, sampai pembuatan mesin dan komponen urusan besar. Dalam berbagai tahapan tersebut, Komatsu Indonesia tetap berupaya mengedepankan kepuasan pelanggan.

Dewo menjelaskan bahwa untuk menjawab bisnis yang semakin berkembang dan beragamnya tingkat kebutuhan pelanggan, Komatsu Indonesia lebih fokus pada kompetensi manufaktur, termasuk pengembangan produk khusus untuk pelanggan.

“Itulah sebabnya didirikan bebrapa anak perusahaan dengan bidang-bidang seperti marketing, sales service, after-market,bahkan hingga finance,” katanya.

 

 

What is your reaction?

0
Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly

You may also like

Comments are closed.

More in Bisnis