INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Pelaksanaan pekerjaan tanah dapat dilakukan langsung tengah tenaga manusia (manual) pada karya atau menggunakan bantuan tenaga mesin yaitu alat-alat berat.

Pemilihan metode konstruksi yang akan dipilih, tentunya tidak terlepas dari pertimbangan teknis dan ekonomis. Penguasaan teori yang terkait dengan pekerjaan disertai pengalaman dari berbagai pekerjaan, akan memberikan pertimbangan yang menguntungkan dalam pengambilan keputusan.

Sesuai dengan kemajuan teknologi dewasa ini, keterlibatan alat-alat berat tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembangunan, terutama untuk proyek pada modal. Kehadiran alat-alat berat dalam melaksanakan suatu proyek pada tahap pembangunan sangat terasa membantu.

Pertama, waktu pelaksanaan akan lebih cepat. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan, terutama pada target yang sedang dikejar target waktu penyelesaian atau target produksi.

Kedua, tenaga besar. Melaksanakan jenis pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan oleh tenaga manusia.

Ketiga, Ekonomis. Karena alasann efisiensi, keterbataan tenaga kerja, keamanan, dan faktor ekonomis lainnya.

Namun demikian, kenyataan di lapangan yang terjadi kadang-kadang berbeda dengan perhitungan teori. Banyak kendala yang timbul sehingga mengakibatkan tidak tercapainya target produksi dan membengkaknya biaya produksi.

Tidaklah mudah dalam menentukan, baik ukuran kapasitasnya maupun jumlah alat-alat berat yang harus disiapkan. Hal ini sangat tergantung pada kondisi lapangan dan peralatan yang digunakan.