6. Perkembangan Industri Alat Berat Indonesia

Customized application Efficient & Low Cost TKDN Operation

TOWARD
BIGGER SIZE OF MACHINE

PROCESS TECHNOLOGY

3. Engineering & design capability

HIGHLY SKILL & COMPETENCE

Environment concern

PRODUCTION STANDARD

Heavy fabrication technology

Reman Technology

ICT Industry 4.0

LINK & MATCH

DESIGN & APPLICATION ENGINEERING

MANAGEMENT SKILL

TRAINING FOR REINFORCEMENT OF MANUFACTURING

COMPETENCE STANDARD (SKKNI) & LSP Manufaktur

7. Penguatan Daya Saing Industri Alat Berat Dalam Negeri

100 80 60 40 20 0

Electricity

THAI

IND INA CHN

13

8. Ringkasan & Penutup

Permintaan dan Produksi Alat Berat

1. Demand alat berat yang cenderung berfluktuasi, demand semester I/2023 lebih rendah dari perioda yang sama tahun sebelumnya yang mana ini berimbas pada sedikit penurunan produksi dari anggota asosiasi
2. Tingginya porsi impor CBU terutama dari Cina terutama karena lemahnya permintaan dalam negeri di Cina, banyaknya “turn-key” project oleh kontraktor cina dan tidak adanya bea masuk karena FTA (ACFTA: china dan AFTA: Thailand)
3. Masih seringnya kendala produksi pada importasi bahan baku karena masalah prosedur ada aturan Neraca komoditas (termasuk bahan baku yang diimpor oleh importir umum)

Penguatan Industri Alat Berat

1. Perlunya peningkatan terutama pada pemasok di tingkat tier-2 dan terutama tier-3 baik dari sisi teknologi maupun manajemen S Q D C. Perlu dukungan dalam hal :

a. Pelatihan teknis (Pengelasan, Pemesinan, Perlakuan panas dan Kualitas/inspeksi) b. Pelatihan manajemen (Kualitas, Perencanaan & Pengendalian produksi dan biaya) c. Sertifikasi Training of Trainer, terutama untuk industri tier 3

2. Mendorong Ketersediaan material di dalam negeri dengan tingkat kualitas, biaya yang bersaing

3. Perlu studi banding mengenai daya saing dan iklim industri dengan industri sejenis di negara lain, terutama daya Tarik bagi investor produsen komponen dengan teknologi tinggi.