Ramalan Goldman Sach: Indonesia Hadapi Risiko Fiskal

INDOWORK.ID, JAKARTA: Ramalan Goldman Sach bahwa Indonesia menghadapi risiko fiskal, tahun ini, – perkiraan saya juga tahun depan – sangat beralasan.

APBN akan mengalami beban dan tekanan yang amat berat di kedua sisi neraca.

Pada sisi pengeluaran, birokrasi yang gemuk gendut membutuhkan kenaikan anggaran rutin dalam jumlah besar. Lalu daftar panjang program dan proyek baru. Sebut yang gede gede aja: MBG, modal Danantara, 3 juta rumah untuk MBR, 70.000 kopdes merah putih, swasembada pangan dan energi, hilirisasi. Saya nyaris tidak berani menyebut bunga dan cicilan utang yang mencapai Rp800 triliun.

PENERIMAAN MINIM

Dari sisi peneriman, dividen BUMN tak lagi masuk. Aktivitas ekonomi yg melambat, PHK massif dan perusahaan yang tutup dan hengkang, peran industri yang makin kerdil, produktivitas yang turun dan kelas menengah yang menciut.

Ini ikutannya. Defisit naik mendekati limit 3% PDB. Lebih banyak SBN harus diterbitkan. Menaikkan akumulasi utang. Menaikkan imbal hasil, yang pada gilirannya akan menambah beban APBN berikutnya. Menaikkan biaya dana dunia usaha.

Hasan Zein Mahmud

Likuiditas yang ketat akan makin ketat. Perbankan dari belakang akan dicekik naiknya biaya dana, dari depan ditonjok kenaikan biaya kredit dan penurunan kualitas aset.

Dan kita terap bermimpi pertumbuhan 8%.

*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Infrastruktur.co.id

What is your reaction?

0
Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly

You may also like

Comments are closed.

More in Bisnis