TIMAH BATANGAN

Timah dan Tembaga Meningkat Moderat

INDOWORK.ID, JAKARTA: Pergerakan harga timah dan tembaga ke depan akan diperkirakan meningkat secara moderat. Sementara komoditas seperti nikel dan seng diperkirakan masih akan turun.

Kemarin (26/2) harga aluminium berada di US$ 2.626 per ton, naik 2,9% secara year to date (ytd). Harga timah di US$ 32.775 per ton, naik sekitar 12%, sementara nikel naik 1,5% ke US$ 15.546 per ton.

Founder Tradeindo Wahyu Laksono menambahkan tingkat inflasi yang tinggi, suku bunga yang meningkat, dan dolar AS yang menguat akan membebani pergerakan harga komoditas logam. Ini memungkinkan harga tembaga bisa melemah pada separuh kedua tahun ini.

Emiten logam industri, khususnya baja juga berpotensi melemah. Tetapi Wahyu menegaskan bahwa dalam jangka panjang pergerakan komoditas logam industri masih potensial.

Wahyu merekomendasikan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Timah Tbk (TINS). Sementara Sutopo menambahkan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) untuk bisa dilirik. Secara fundamental, ANTM memiliki kinerja keuangan yang positif dan valuasi yang menarik. Sejak awal 2025, harga saham ANTM sudah naik 6,88% ke Rp 1.630.

AKIBAT ULAH TRUMP

Prospek harga logam industri diproyeksi masih akan melemah tahun ini seiring dengan perlambatan ekonomi di negara-negara utama seperti China dan sejumlah kebijakan tarif agresif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan gangguan dalam kegiatan pertambangan, ketidakstabilan politik di wilayah yang kaya akan logam, dan peningkatan tarif impor baja dan aluminium menjadi 25% tanpa pengecualian telah menciptakan ketidakpastian global dan meningkatkan biaya produksi.

Dari sisi permintaan, kalau melihat dari tren peningkatan produksi kendaraan listrik saat ini, permintaan akan logam seperti litium dan kobalt akan meningkat.

“Jadi secara demand, dorongan global untuk sumber energi terbarukan berdampak terhadap peningkatan permintaan logam seperti tembaga dan unsur lainnya.” ujar Sutopo.

Investasi industri dan infrastruktur yang kuat di Tiongkok diharapkan dapat mendukung permintaan logam seperti tembaga, timah, dan nikel.

What is your reaction?

0
Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly

You may also like

Comments are closed.

More in Bisnis