
Jalan Karir Nachrowi Ramli, Kini Komisaris Jasa Marga
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Saya mengenal Bang Nara, panggilan akrab Nachrowi Ramli, ketika menjadi Wakil Sekjen Forkabi (Forum Komunikasi Anak Betawi) pada April 2001. Ketika itu Bang Nara sebagai Ketua Dewan Pembina.
Persahabatan terus terjalin erat. Setahun kemudian ia menikahkan putri pertamanya. Saya didaulat sebagai ketua panitia resepsi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Selain aktif di Forkabi, ia akhirnya menjadi Ketua Umum Bamus Betawi menggantikan Fauzi Bowo. Bang Foke, panggilan akrab Fauzi Bowo, membrikan amanah kepada saya sebagai Wakil Sekjen Bamus Betawi.
Namun, sebagai ketua umum Bamus Betawi, Bang Nara tidak menyertakan saya sebagai pengurus struktural karena ia menugaskan di organisasi tingkat nasional. “Ane minta ente untuk bantu di organisasi nasional ye,” katanya ketika itu.
Alhamdulillah, saya pun naik kelas.
Selanjunya kami sering ngobrol bareng, ngopi bersama. Paling sering di kafe miliknya di Cafe Betawi Ora di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan dan ASSYIIK Resto Setu Cipayung, Jakarta Timur. Para tokoh senior Betawi seperti Rusdi Saleh, Toton Bahtiar, Effendi Yusuf dan Agus Tabrani (keduanya kini almarhum) sering diskusi berbagai topik mulai dari budaya, bisnis, hingga politik.
Semasa aktif sebagai Kepala Lembaga Sandi Negara, kami sering rapat di kantornya. Pengetahuan dan pengalamannya saya serap sedalam mungkin.
Di usia 74 tahun, ia tetap aktif berolah raga dan menyalurkan hobinya menyanyi. Pria penggemar masakan Betawi itu rutin bermain tenis dan jalan kaki. Sedangkan olah raga angkat besi ia lakukan sambil tiduran. “Kalau berdiri, otot lutut akan tertanggu,” katanya. memberikan tips.
Saya senang mendengarkan ketika Bang Nara sedang bernyanyi. Ia suka lagu Kucari Jalan Terbaik karya Pance Pondaag. Ketika Dailami Firdaus kembali menjadi Anggota DPD RI dari pemilihan Jakarta, kaum Betawi menggelar syukuran. Bang Nara menyanyikan lagu itu diiringi Gus Plus Band yang dipimpin oleh Agus Suradika, profesor yang kini menjadi Rektor Universitas Teknologi Muhammadiyah.
KEPALA SANDI NEGARA

Nachrowi Ramli (foto Ferdiansyah Djoenaedi)
Bang Nara adalah pria kelahiran Jakarta, 12 Juli 1951. Ia lahir dan besar di kawasan Kramat Sentiong, Jakarta Pusat. Sejak kecil ia sudah ditinggal ayahnya dan menjadi seorang anak yatim. Meski begitu, minat belajar dan cita-cita Nara jadi seorang tentara tetap menggelora karena bapaknya dikenal seorang laskar pada waktu itu. Nachrowi pun menempuh jenjang pendidikan hinga selesai, tulis viva.co.id.
Setelah lulus SMA Muhammadiyah 1 Jakarta Pusat, ia melanjutkan pendidikan di Akademi Militer di Magelang dan lulus pada tahun 1973. Bang Nara juga satu angkatan dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Setahun setelah lulus, Nachrowi Ramli segera menekuni bidangnya dengan totalitas penuh. Selama kurang lebih 12 tahun ayah empat anak ini menduduki posisi Inteligen TNI AD. Kemudian selanjutnya, menekuni bidang telik sandi, di lembaga yang bertugas menjamin keamanan informasi dan komunikasi negara.
Pada tahun 1995, pasangan dari Alfina Efi Maria ini dipercaya sebagai Deputi II Lembaga Sandi Negara RI. Selang 3 tahun, Bang Nara pun dipercayakan sebagai Deputi Bidang Pamsan & Komlek Lembaga Sandi Negara RI. Ia menjadi perwira yang ahli dalam teknik elektro.
Baru setahun menjabat, pria yang pernah mendapatkan penghargaan Persandian 20 tahun dari Mabes ABRI pada 1999 ini pun memangku amanah sebagai Deputi Bidang Keamanan Lembaga Sandi Negara RI hingga tahun 2001 posisinya kembali melambung sebagai Sekretaris Lembaga Sandi Negara RI.
Karena kinerja dan kontribusinya yang sangat mengagumkan ditambah lagi sederet penghargaan telah ia peroleh, ia pun diangkat sebagai Kepala Lembaga Sandi Negara periode 2002-2008.
BINTANG JASA UTAMA
Selama bekerja di bidang militer, sederet penghargaan dan anugerah telah ia terima di antaranya Bintang Kartika Eka Pakci Nararya dari Lembaga Sandi Negara RI (2005), Bintang Yudha Dharma Nararya dari Presiden RI (2006), Bintang Kartika Eka Pakci Pratama dari Presiden RI (2006), Bintang Yudha Dharma Pratama dari Presiden RI (2008), dan Bintang Jasa Utama dari Presiden RI (2008).
Seusai mengabdi di bidang militer dan inteligen Lembaga Sandi Negara RI, Nachrowi pun memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Demokrat bersama Susilo Bambang Yudhoyono.
Jiwa leadership yang dimiliki Nachrowi Ramli telah mengantarkannya menuju posisi Ketua DPD Partai Demokrat periode 2010-2015, dan 2015-2020.
CALON WAKIL GUBERNUR
Ia juga sempat mencalonkan diri sebagai Walgub DKI Jakarta bersama Fauzi Bowo pada tahun 2012 meskipun kalah. Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Nachrowi Ramli dipercaya sebagai Ketua TIM Pemenangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, pasangan ini diusung oleh Partai Demokrat, PKB, PAN, dan PPP.
KELUARGA
Istri : Alfina Efi Maria
Anak : Dinar Eka Finarli
Githa Dwi Hastuti
Metha Tri Nirbaya
Ditha Ria Karinda
PENDIDIKAN
SMP Muhammadiyah 3 Jakarta Pusat
SMA Muhammadiyah 1 Jakarta Pusat
Akademi Militer (Akmil) (1973)
KARIER
Perwira intelijen di lingkungan TNI AD (1974–1986)
Atase KBRI Mesir (1986–1992)
Deputi II Lembaga Sandi Negara RI (1995)
Deputi Bidang Pamsan & Komlek Lembaga Sandi Negara RI (1998)
Deputi Bidang Keamanan Lembaga Sandi Negara RI (1999)
Sekretaris Lembaga Sandi Negara RI (2001)
Kepala Lembaga Sandi Negara RI (2002–2008)
ORGANISASI
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi DKI Jakarta, 2009 – 2010 (plt), 2010-2015, dan 2015-2020.
Ketua TIM Pemenangan Agus-Sylvi (2016)
Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Provinsi DKI Jakarta
Ketua Umum Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (Bamus Betawi)
Ketua Dewan Penasehat Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi)
Ketua I Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI)
PENGHARGAAN
Satyalencana Kesetiaan 8 tahun dari Mabes ABRI (1985)
Satyalencana Kesetiaan 16 tahun dari Mabes ABRI (1998)
Satyalencana Kesetiaan 24 tahun dari Mabes ABRI (1992)
Satyalencana Dwidya Sistha dari Lembaga Sandi Negara RI (1997)
Satyalencana Dharma Nusa dari Mabes ABRI (1998)
Penghargaan Persandian 20 tahun dari Mabes ABRI (1999)
Penghargaan Persandian 30 tahun dari Presiden RI (2003)
Bintang Kartika Eka Pakci Nararya dari Lembaga Sandi Negara RI (2005)
Bintang Yudha Dharma Nararya dari Presiden RI (2006)
Bintang Kartika Eka Pakci Pratama dari Presiden RI (2006)
Bintang Yudha Dharma Pratama dari Presiden RI (2008)
Bintang Jasa Utama dari Presiden RI (2008).
AMANAH LEBIH BESAR
Dalam perbincangan santai di kafe miliknya, Assyiik Resto Setu Cipayung, Jakara Timur, Bang Nara bercerita bahwa awalnya ia diusulkan untuk menjadi komisaris PT Angkasa Pura II, namun justru mendapatkan amanah yang lebih besar.
Total asset PT Angkasa Pura II sebesar Rp4,2 triliun dan meraih keuntungan pada semester pertama 2024 sebesar Rp900 miliar. Sedangkan total asset PT Jasa Marga sebesar Rp133 triliun dan meraih keuntungan Rp4,35 triliun.

Penulis dan Nachrowi Ramli
Bang Nara bercerita ketika seusai RUPS, Rivan yang mantan Dirut PT Jasa Raharja menghampiri dirinya. “Mohon bimbingannya ya Pak,” kata Rivan seperti ditirukan Bang Nara, Ahad, 18 Mei 2025.
Kini, tokoh karismatik dari Betawi tersebut menjadi komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. yang bertugas mengarahkan dan mengawasi kinerja manajemen baru yang dipimpin oleh Rivan A. Purwantoro.
*) Ditulis oleh Lahyanto Nadie, Redaktur Khusus Infrastruktur.co.id