
Katsushiro Matex Indonesia Hadir Sejak 1995
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Katsushiro Indonesia atau Katsushiro Matex Indonesia (KMI) hadir di Indonesia pada 25 April 1995. KMI memiliki induk perusahaan di Kyoto, Jepang dengan bendera perusahaan Katsushiro Matex Co (KMC). Ltd yang berdiri sejak 1962. Sebuah perusahaan manufaktur industri alat berat dunia yang kini tersebar di sejumlah negara, yaitu Jepang, AS, China, Thailand, India dan Indonesia.
Khusus di Indonesia, kehadiran Katsushiro Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peran Komatsu Indonesia (KI). Dimana sebelum berdiri sendiri di Indonesia, Katsushiro merupakan rekanan Komatsu Indonesia, khusus untuk komponen baja. Ibaratnya, di mana ada Komatsu Indonesia di sana ada Katsushiro Indonesia.
’’Kami dulu dibina dan tumbuh di Komatsu Indonesia [KI]. KI dulu importasi baja sendiri, tekuk sendiri dan potong baja sendiri. Maka dicarilah spesialis baja dari luar negeri, nah ketemulah Katsushiro. Diajak joint venture, lalu pisah dan berkembang seperti sekarang,’’ ungkap Vice President PT Katsushiro Indonesia Darmawan Yulianto, Kamis 20 Februari 2025.
Pada awal pendirian Katsushiro Indonesia di tahun 1995, ungkap Darmawan, Komatsu Indonesia memiliki peran besar dalam kepemilikan saham di Katsuhiro Indonesia. Waktu itu shareholders Komatsu Indonesia sebesar 30 persen, Katsushiro Matex sebesar 45 persen, Nitetsu Shoji 15 persen dan Mitsubishi sebesar 10 persen. ’’Pada tahun itu, customer utama kami ya hanya KI saja,’’ imbuh Darmawan.
Setahun kemudian, Katsushiro Indonesia mulai bermetamorfosis menjadi perusahaan semifinish cutting, yaitu perusahaan spesialis pemotongan plat baja, yaitu cutting, bending hingga chamfering di industri alat berat khusus bahan baku baja. ’’Kami melayani pemotongan baja lewat gas, laser hingga plasma,’’ ujar Darmawan.
Pemotongan plat baja menggunakan laser, gas hingga plasma. Paling tipis memotong plat baja berukuran 4,5 milimeter dan paling tebal sebesar 140 milimeter. Pemotongan menggunakan laser untuk plat ukuran minimal 4,5 milimeter sampai 16 milimeter. Sedangkan pemotongan dengan plasma untuk plat berukuran 6-25 milimeter. Dan pemotongan menggunakan gas untuk plat berukuran 150 milimeter.
Dengan modal spesialis cutting, bending dan chamfering, Katsushiro mulai melayani customer non Komatsu Indonesia. Antara lain Hitachi, Caterpillar (CAT) dan PATRIA. ’’Awalnya hanya Komatsu. Tahun 1999-2000, customernya bukan hanya Komatsu Indonesia,’’ jelasnya. Katsushiro Indonesia juga mengekspor produknya untuk jaringan Katsushiro Group di Meksiko (AST Mexico), Georgia (AST Georgia), India (KIP, Chennai), Thailand (TFT, Chonburi), China (ZKM, Zhejiang), (KKM, Jiangsu), (CKM, Chanzhou), (KMS, Shandong), (KMQ, Qingdao) dan (TKM, Tangshen) serta Jepang (KTC, Gunma) dan (KMC, Kyoto).
Kandungan lokal untuk komponen yang diproduksi Katsushiro Indonesia ini secara bertahap, diklaim telah mencapai 80%. Bahan baku dalam negeri 80% dari Krakatau Posco. Sedangkan impor 20% dari Jepang.