Muliaman D. Hadad Terima Lifetime Leadership Achievement Award dari The Asian Banker

INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Saya mengenal Muliaman Darmansyah Hadad sejak ia menjadi pejabat di Bank Indonesia pada 1990-an. Anak Betawi kelahiran Bekasi,  3 April 1960, asyik diajak bergaul.

Bukan hanya urusan kantor, tetapi juga di lapangan bulu tangkis. Ketika ia menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kami sering bertanding olah raga tepak bulu tersebut.  Ia akrab dengan wartawan dan tidak pelit berbagi informasi.

Ketika ia menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Swiss merangkap Liechtenstein dari 2018 hingga 2023, silaturahmi tidak terputus. Bahkan ketika saya meluncurkan buku Media Massa dan Pasar Modal pada 29 Oktober 2018, ia memesan langsung dari Swiss. “Jadi berapa nih sama ongkos kirim?,” katanya dari negeri nun jauh di sana.

“Itu hadiah buat Bapak,” kata saya. Ia pun girang.

PERKENALKAN WAYANG

Muliaman D. Hadad n (kanan)

Ketika sebagai duta besar, ia memperkenalkan budaya wayang Jawa ke masyarakat di Kota Swiss. Itu bagian dari upaya Indonesia membangun citra dan menggandeng masyarakat Eropa untuk mencintai budaya dan keramahtamahan masyarakat Indonesia.

Kembali ke Indonesia, ia makin sibuk. Kami berinteraksi setelah ia terpilih sebagai Preskom Bank Syariah Indonesia pada Mei 2023.

Kini ia menjadi Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara Indonesia. Kabar  gembira kembali muncul. Sang Guru Besar itu dianugerahi The William “Bill” Seidman Award for Lifetime Achievement in Leadership in the Financial Industry oleh The Asian Banker (TAB). Penghargaan ini diserahkan dalam pada 21 Mei 2025 di Jakarta, sebagai rangkaian The Asian Banker Summit 2025.

Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas dedikasi dan kontribusi Muliaman Hadad di dunia keuangan. Rekam jejaknya mencerminkan kepemimpinan strategis yang memodernisasi kerangka regulasi dan tata kelola, memperkuat ketahanan sektor keuangan, serta membuka akses inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

POSISI STRATEGIS

Selama kariernya, pria yang suka golf itu telah memegang sejumlah posisi strategis, termasuk sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang pertama (2012- 2017). Sebelum di OJK, Muliaman mengabdi selama lebih dari 25 tahun di Bank Indonesia, termasuk sebagai Deputi Gubernur (2006–2012).

Sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara Indonesia, pria ramah itu berperan penting dalam memastikan tata kelola yang kuat, transparan, dan berorientasi jangka panjang dalam pengelolaan aset dan investasi.

Dalam sambutannya, Muliaman menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan sebuah pengingat akan pentingnya integritas dan visi jangka panjang dalam memimpin perubahan di sektor keuangan, dan menekankan bahwa pencapaian ini adalah bentuk penghargaan kepada institusi dan insan profesional yang telah berjalan bersamanya.

KONTRIBUSI BESAR

Ia menerima penghargaan ini bukan sebagai perayaan pencapaian pribadi. “Namun sebagai afirmasi nilai-nilai pelayanan publik, pembangunan kelembagaan, dan kepemimpinan yang berprinsip,” ujar Muliaman dalam pidato penerimaannya.

The Asian Banker Leadership Achievement Awards diberikan kepada tokoh-tokoh keuangan yang telah memberikan kontribusi luar biasa dan berkelanjutan dalam membentuk arah industri jasa keuangan, baik di tingkat institusi maupun sistem. Penerima penghargaan sebelumnya termasuk: Zhou Xiaochuan (mantan Gubernur Bank Sentral Tiongkok), Zeti Akhtar Aziz (mantan Gubernur Bank Negara Malaysia), dan pemimpin sektor finansial terkemuka lainnya dari kawasan Asia dan global.

*) Ditulis oleh Lahyanto Nadie,  Redaktur Khusus Infrastruktur.co.id

What is your reaction?

0
Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly

You may also like

Comments are closed.

More in Bisnis