Sanksi Ekonomi AS ke Rusia, Siapa yang Paling Menderita?
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Tahukah anda siapa yang paling menderita, akibat sanksi ekonomi AS cs terhadap Rusia?
Menurut ekonom Hasan Zein Mahmud, negara-negara miskin. Ya rakyat di negara-negara miskin!
Perang meningkatkan penjualan senjata AS, meningkatkan harga saham perusahaan perusahaan yang terkait dengan teknologi persenjataan. Perang meningkatkan penjualan minyak dan gas Amerika pada harga yang lebih tinggi. Perang meningkatkan harga gandum dan kedelai Amerika Serikat, di pasaran global.
Tapi coba lihat ketergantungan Mesir dan negara negara Afrika terhadap impor gandum dari Rusia. Sekitar 15% kebutuhan kalori global, berasal dari gandum. Sepertiga gandum itu dipasok dari Rusia & Ukraina. Perang bukan sekadar membuat pasokan berhenti, tapi penanaman baru juga terhenti. Bisa dibayangkan kekurangan kalori global, beberapa waktu mendatang, sebagai akibat perang
Masih terkait dengan pangan, perang juga akan membuat pupuk menjadi langka. Pasokan nitrogen, posfor, potasium menurun tajam.
Pupuk terbuat dari nitrogen posfor dan potasium. Nitrogen terbuat dari amonia, yang menggunakan gas alam sebagai bahan mentah. Rusia pemasok gas alam terbesar dunia. Juga pemasok 25% potasium dan 10% posfor. Kelangkaan pupuk akan menurunkan produktivitas pertanian di negara negara berkembang.
NEGARA MAJU DAPAT PRIORITAS
Negara-negara maju itu akan memperoleh prioritas dalam memperebutkan pasokan produk pangan yang langka. Negara-negara maju itu, dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya lewat teknologi. Amerika Serikat, Israel dan Singapura, kini bisa membuat daging – ayam dan sapi – melalui proses rekayasa. Boleh jadi sebentar lagi mereka pun mampu membuat gandum,jagung dan beras rekayasa pula
Sementara di negara negara miskin, kini ada hampir satu miliar manusia yang terpaksa mengkonsumsi kalori kurang dari standar kebutuhan minimum.