Pelatihan Survival on Disaster Lahirkan Jurnalis Tangguh Bencana

INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Wartawan merupakan bagian dari garda terdepan penanggulangan bencana. Kesiapan wartawan menjadi kunci dalam penyebarluasan informasi. Hal itu akan berpengaruh pada akurasi dan kecepatan berita.

Akan tetapi banyak wartawan yang kurang menyadari bahwa situasi bencana dapat membahayakan mereka. Ketidaktahuan akan ancaman tersebut adalah salah satu penyebabnya. 

Survival on Disaster (SOD) for Journalist dengan tajuk “Hadirkan Jurnalis Tangguh, Minimalisir Bencana” membekali wartawan siap menghadapi bencana.  

Pelatihan SOD membekali wartawan cara bertahan (survival) di hutan dan laut, simulasi di lapangan, pengenalan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), komunikasi bencana, juga tata cara dan tata tertib saat menjalankan peliputan bencana.

Prasinta Dewi memberikan sambutan saat pembukaan acara Survival on Disaster for Journalist

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi mengatakan peningkatan kapasitas pemahaman penanggulangan serta pengurangan risiko bencana. Sehingga, kolaborasi antara media, Pemerintah/lembaga penanggulangan bencana, dan organisasi kemanusiaan berjalan efektif

“Hal tersebut juga dapat memperluas jaringan para jurnalis. Karena pelatihan SOD diisi oleh para narasumber, praktisi dan pelatih yang berpengalaman dibidangnya,” ujarnya.

Lukman Aziz memberikan pengarahan kepada para wartawan

Direktur Eksekutif Kurniawan Lukman Aziz mengharapkan pelatihan SOD ini dapat melahirkan jurnalis tangguh bencana. Ketika menjalankan tugas sudah mengetahui apa yang harus dipersiapkan, ketika sampai di lokasi tahu apa yang harus dilakukan.

“Semua berangkat dari pembekalan yang matang, jangan sampai para wartawan nanti dalam situasi darurat bencana, karena persiapan kurang, menjadi beban untuk relawan lain,” tambahnya.

Padahal, menurut Lukman, keterampilan dalam pemberitaan bagi seorang wartawan sangatlah penting. Hal itu tidak dimiliki oleh relawan lain yang tugas utamanya lebih kepada membantu para korban.

“Kami sangat mengharapkan wartawan dapat menyusun laporan yang dengan baik tentang perkembangan situasi, pemulihan dan rekonstruksi pasca-bencana, serta menyoroti isu-isu jangka panjang seperti perubahan iklim, upaya mitigasi, pengurangan risiko, dan migas pencegahan,” tambahnya.

Pelatihan Survival on Disaster for Journalist merupakan prakarsa dari Indonesia CARE bekerjasama dengan BNPB, BASARNAS, Squad PBI, Tagana DKI, AGD Dinas Kesehatan, Imani CARE yang disponsori oleh PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi), Eiger, Taman Impian Jaya Ancol dan Human Initiative.

Pelatihan ini berlokasi di Ecopark Ancol, Jakarta Utara, pada 23-25 Juni 2023. Selama acara berlangsung, wartawan dibiasakan dengan kehidupan di tempat bencana seperti tinggal di tenda, makan dengan menu para pengungsi, dan keterbatasan lainnya.

 

What is your reaction?

0
Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly

You may also like

Comments are closed.

More in Humaniora