Safari Ramadhan Yastroki, Bingkisan Untuk Penderita Stroke
INDOWORK.ID, JAKARTA: Ramadhan membawa berkah bagi penderita stroke, Mengapa? Mereka mendapatkan bahan pangan dan tongkat dari Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) bersama Kreshna yaitu Komunitas Sahabat Stroker atau komunitas bekas penderita stroke.
Kedua lembaga nirlaba itu menggelar safari Ramadhan di Kel. Lubang Buaya, Jaktim dan Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 19 Maret 2024. Kunjungan kemanusiaan ke rumah stroker sambil menyemangati mereka.
Ketua Yastroki Tugas Ratmono berpesan kepada para penderita stroke agar tetap menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga agar tidak menderita stroke kembali.
Dalam kunjungan itu ia didampingi oleh Ketua Yayasan Kota Jakarta Weltevreden Toto Irianto. Jakarta Weltevreden adalah yayasan yang bergerak dalam kebudayaan dan pariwisata untuk mengembangkan wilayah Weltreven yang meliputi Pasar Baru, Lapangan Banteng, Pejambon, dan kawasana Istana Negara, Jakarta Pusat.
DAPAT PAKET SEMBAKO
Yastroki menggalang donasi kepada masyarakat untuk menyantuni para penderita stroke tersebt dalam Ramadhan 1445/2024 ini. Bantuan berupa paket sembako dan lainnya yang bermanfaat langsung bagi stroker dalam menjalani ibadah puasa.
“Kami menampung bantuan dari berbagai pihak untuk disalurkan kepada stroker yang membutuhkan, ” kata Titiek Suryanti, Kepala Sekretariat Yastroki beralamat di Gedung Mega Kuningan, Jl. R. Rasuna Said, Jaksel.
TAMPAK CERIA
Soni, penderita stroke di Lubang Buaya, Jaktim bersama keluarga, dan Wahyudi di Cibitung, Bekasi, tampak ceria menyambut rombongan Safari Ramadhan Yastroki. Sambil mendengarkan arahan motivasi hidup sehat dari Tugas, berkali-kali mereka mengucapkan terima kasih.
Pemimpin Komunitas Kreshna Suhadi menjelaskan bahwa jumlah stroker se-Jabodetabek tergabung dalam Komunitas Kreshna sekitar 750 jiwa. Pihaknya berupaya membimbing penguatan iman kepada Tuhan YME hingga kemandirian ekonomi keluarga sesama anggota.
PENYEBAB KEMATIAN
Stroke menjadi penyebab kematian urutan kedua di dunia pada 2015. Sedangkan di Indonesia pada 2014 menjadi urutan pertama.
Data Kemenkes RI menyebutkan berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur 15 tahun ke atas mencapai 10,9% atau diperkirakan sebanyak 2.120.362 penderita stroke.
Pemerintah berupaya menurunkan jumlah penderita dengan cara memperkuat pencegahan antara lain mengkampanyekan konsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga kadar gula dalam darah, rutin cek kesehatan minimal 6 bulan sekali.
Rakyat miskin paling rentan terserang stroke. Imbas tekanan memenuhi kebutuhan hidup, sehingga kurang peduli menjaga kesehatan.
Fenomena tersebut dijumpai pada sejumlah negara miskin. Berbeda dengan negara maju, walau banyak makanan tinggi kolesterol, rakyatnya relatif lebih peduli terhadap pola hidup sehat.
KOMITMEN JAKARTA WELTEVREDEN
Menurut Tugas Ratmono, data statistik tingkat dunia menyebutkan si miskin penderita stroke lebih tinggi dibandingkan dengan si kaya juga terjadi di Indonesia.
“Bagi yang ekonomi kuat punya kepedulian menjaga pola hidup sehat,” jelasnya.
Toto Irianto mengatakan bahwa Jakara Weltevredenn membantu melakukan sosialisasi program yang digelar oleh Yastroki dan mitra kerjanya. “Itulah komitmen Jakara Weltevreden untuk membantu sosialisasi kegiatan sosial ini sesuai dengan visi dan misi kami,” ujarnya.