Nasib Trans Sumatra di Akhir Kepemimpinan Jokowi, Dilanjut Prabowo?

INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Selama 10 tahun menjabat, Presiden Joko Widodo membangun 1.235 kilometer jalan tol di sepanjang Pulau Sumatera. Namun, bila ingin menyambungkan Aceh hingga Lampung, masih dibutuhkan 1.610 km jalan tol baru. Apakah presiden Prabowo Subianto bersedia melanjutkan estafet pekerjaan tersebut?

Jokowi melalui Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, memasukkan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sebagai salah satu proyek strategis nasional yang harus dilanjutkan di era kepemimpinan Prabowo. Akan tetapi, selama masa kampanye dan orientasi pemerintahan tidak satu pun menyebut tentang jalan tol. Apakah hal tersebut berarti sisa pembangunan JTTS akan terhenti?

Jokowi, saat meresmikan jalan tol di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, mengatakan dengan Jalan Tol Trans-Sumatera Rabu (16/10/2024), ada kecepatan dalam mobilitas orang, kecepatan dalam mobilitas barang, kecepatan dalam pengiriman, distribusi, dan logistik sehingga setiap daerah akan bisa bersaing dengan daerah dan negara lain. Karena persaingan antarnegara itu sangat ketat sekali..

Presiden meresmikan dua seksi jalan tol di Sumut, yakni Seksi I Indrapura-Lima Puluh sepanjang 15,6 km dan Seksi II Lima Puluh-Kisaran sepanjang 32,15 km dengan total 47,75 km. Jalan tol tersebut telah dibangun sejak 2018 dengan anggaran Rp 6,32 triliun.

Presiden juga meresmikan Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi Seksi 3 Bayung Lencir-Tempino. Jalan tol sepanjang 34 km itu menghabiskan anggaran Rp 5,6 triliun. Dalam peresmian itu, Jokowi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Penjabat Gubernur Sumut Agus Fatoni, dan Penjabat Bupati Asahan Basarin Yunus Tanjung.

MASIF MEMBANGUN JALAN TOL

Presiden menyebutkan, selama 10 tahun pemerintahannya, jalan tol dibangun cukup masif dengan pembiayaan dari BUMN, APBN, dan swasta.

”Banyak yang menyampaikan, jalan tol itu yang membangun swasta, anggarannya juga dari swasta. Yang betul adalah jalan tol dibangun swasta dengan sistem investasi. Tapi juga banyak jalan tol yang dibangun BUMN kita dan juga dibangun dari APBN. Karena kalau jalan tol IRR-nya (tingkat pengembalian modal) masih rendah, mau tidak mau APBN harus masuk,” kata Jokowi.

Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya Adjib Al Hakim menjelaskan, pihaknya telah membangun 1.235 km Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) atau 43 persen dari total 2.845 km JTTS yang direncanakan.

”JTTS telah meningkatkan mobilitas masyarakat dan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera. Para pengguna jalan tol kini menikmati perjalanan yang lebih cepat dan efisien,” kata Adjib.

Sejumlah ruas tol strategis yang sudah beroperasi, antara lain, Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung, Palembang–Indralaya, Pekanbaru–Dumai, dan Indrapura–Kisaran. Pembangunan JTTS akan terus dilanjutkan sehingga jalur utama dapat tersambung sepenuhnya menyesuaikan dengan rencana pemerintah.

Pembangunan tahap pertama sudah selesai dalam 10 tahun ini. Pada tahap II, pembangunan fokus pada penyambungan ruas Palembang–Jambi-Dumai, dilanjutkan dengan tahap III yang akan menyambungkan Lampung-Aceh sepenuhnya, serta tahap IV yang menghubungkan jalur utama ke jalur pengumpan.

KOMITMEN PRABOWO BIDANG INFRASTRUKTUR

Dari hasil riset dan penelusuran selama kampanye komitmen Prabowo Subianto di bidang infrastruktur yaitu fokus utama dari programnya adalah meningkatkan pembangunan dan pemerataan infrastruktur di seluruh Indonesia, khususnya untuk mendukung pembangunan desa, kota, dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Beberapa poin penting terkait program kerja infrastruktur Prabowo adalah sebagai berikut:

Melanjutkan Proyek Infrastruktur Desa dan Perkotaan: Prabowo berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur di desa dan kota, termasuk penyediaan rumah murah dengan sanitasi yang baik. Targetnya adalah membangun atau merenovasi 3 juta rumah dalam lima tahun, dengan prioritas kepada masyarakat berpenghasilan rendah dan generasi muda.

Pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN)

IKN menjadi salah satu prioritas Prabowo. Program ini bertujuan untuk melanjutkan proyek pembangunan IKN yang telah dimulai oleh pemerintahan sebelumnya, dengan menekankan pada pengembangan berkelanjutan yang akan mendukung pengurangan ketimpangan antar wilayah .

Peningkatan Infrastruktur Pertanian dan Energi

Prabowo menekankan pentingnya mencapai swasembada pangan dan energi, yang diharapkan dapat didukung oleh pengembangan infrastruktur pertanian seperti lumbung pangan nasional. Infrastruktur air dan energi terbarukan juga menjadi bagian dari strategi besar untuk ketahanan nasional .

Industri dan Infrastruktur Tambang

Dalam sektor pertambangan, Prabowo ingin memperkuat hilirisasi industri sumber daya alam, terutama mineral. Pembangunan infrastruktur pengolahan mineral akan dipercepat untuk meningkatkan nilai tambah produk tambang Indonesia, mengurangi ekspor bahan mentah, dan mendukung perekonomian .

Pembangunan Transportasi dan Digitalisasi

Prabowo juga mendorong pembangunan jaringan transportasi yang lebih baik, seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan, untuk menghubungkan kawasan terpencil dengan pusat ekonomi. Selain itu, digitalisasi infrastruktur akan dipercepat untuk mendukung pengembangan ekonomi berbasis teknologi dan meningkatkan daya saing nasional .

What is your reaction?

0
Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly

You may also like

Comments are closed.

More in Headline