
Nia S. Amira, Mendunia Karena Sastra
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Namanya Nia S. Amira, ia alumni SMP Negeri 98 Jakarta angkatan 1981. Nia adalah seorang penulis, jurnalis, dan penyair Indonesia yang telah mendapatkan penghargaan nasional maupun internasional dalam berbagai program sastra.
Perjalanan karirnya cukup panjang. Namun yang paling disyukuri adalah menjuarai Kontes Sastra Internasional, Grand Prix for Excellence edisi XXIV bertema Antara Kata dan Tak Terhingga diselenggarakan oleh National Association of Knights of the Order of the Republic of Italy.
Selepas SMP, Nia melanjutkan ke SMAN 28 Jakarta dan sempat mendapatkan bea siswa di Catholic Univ Leuven Belgia. Kembali ke Tanah Air, anak semata wayang itu menempuh pendidikan Fakultas Sastra Perancis Universitas Indonesia. Hal yang membanggakan adalah ia mendapatkan gelar doktor honoris causa dari Maroko.
Nia menjelaskan bahwa puisinya yang berjudul Perdamaian di dunia ini akan dibacakan oleh Atase Pendidikan KBRI Moscow dan dua stafnya serta lima mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Moscow, Rusia.
“Mereka akan membacakan puisi saya dalam bahasa Indonesia dan Rusia di Russian House, kota Moscow bersama 290 orang lainnya dan juga bersama Presiden Organisasi Penulis Dunia, pada hari Senin, 24 Maret 2025,” katanya, Senin, 24 Maret 2025.
Aktivitas Nia sangat padat. Selain sebagai anggota Dewan Kehormatan Organisasi Penulis Dunia, ia juga sebagai pemimpin Masyarakat Literasi di Asia Tenggara. Sebagai penyair Indonesia yàng diakui dunia, Nia dikenal sebagai jurnalis internasional.
PENGHARGAAN DARI ITALIA
Seperti diketahui Presiden Penyelenggara Grand Prix for Excellence Cav Dott Nicola Paone, Jumat (25/8/2023), menyebutkan, penghargaan kontes sastra itu diberikan secara resmi oleh Pemerintah Italia pada 10 September 2023 pukul 18.30 di Royal Papal Basilika San Francesco di Paola, Napoli, Italia, tulis Antara.
Nia telah mengikuti kontes sastra internasional itu bersama puluhan peserta dari berbagai negara, dan hanya 30 orang lolos seleksi yang kemudian disaring lagi hingga terpilih enam pemenang. Salah satunya adalah Nia S. Amira.
Pengumuman pemenang peringkat teratas kontes sastra tersebut telah diberitahukan pada minggu kedua Juli 2023, dan Nia menjadi orang Indonesia pertama yang mengikuti dan memenangkan hadiah pertama dalam kontes tersebut.
Juara kedua Kontes Sastra Internasional di Italia itu adalah juga dari Indonesia, yaitu Chandra Motik Yusuf Djemat, sedangkan urutan selanjutya berasal dari India, Bolivia, Argentina, dan Bosnia Herzegovina.
Karya Nia dalam kontes sastra tingkat internasional itu berjudul Marco Polo, dari Genoa ke Pasai, dan meraih peringkat teratas (juara pertama) dalam kategori penyair asing. Puisi yang ia tulis menceritakan perjalanan Marco Polo, seorang pelaut asal Genoa Italia yang sempat singgah di Pasai, Aceh.
KE BERBAGAI NEGARA

Chandra Motik dan Nia S. Amira (kanan)
Karya-karya Nia sendiri telah dipublikasikan di berbagai negara. Presiden Asosiasi Penulis Russia bahwa Presiden Organisasi Penulis Dunia telah menerima pencalonan dirinya dan menunjuknya sebagai Pemimpin Masyarakat Literasi di Asia Tenggara.
Putri satu-satunya dari pensiunan Jurnalis LKBN ANTARA Rachim Osman asal Bukittinggi, Sumatera Barat, itu juga menulis artikel, esai, kumpulan cerpen dan puisi serta novel sejak usia 13 tahun. Ia pernah ditunjuk sebagai Konsultan Produksi Inter News, Radio Jurnalis Amerika yang siarannya tersebar di 38 negara.
Dua puisinya telah dipamerkan di Galeri Nasional Jakarta dalam memperingati 350 tahun eksplorasi Banda Naira pada 2017 dan diinaugurasi oleh tiga duta besar asing, yaitu Duta Besar Kerajaan Belanda, Kerajaan Inggris, dan Amerika Serikat.
Karya-karya sastra serta artikel-artikel alumnus Fakultas Sastra dan Bahasa Perancis Universitas Indonesia yang juga pernah mendapatkan beasiswa dari AFS Internasional di Belgia itu juga dapat dibaca di beberapa media cetak dan online yang terbit di London (UK), Sarajevo (Bosnia dan Herzegovina), New York, Azerbaijan, dan Russia.
DITERBITKAN PWI
Salah satu bukunya tentang antologi cerpen dan satu buku tentang antologi puisi yang ditulis bersama rekan-rekannya sesama jurnalis telah diterbitkan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan satu buku puisinya yang berjudul From Indonesia with Love yang juga diterbitkan PWI mendapatkan apresiasi di Russia.
Penulis yang tergabung dalam komunitas penulis Borobudur Writers and and Culture itu juga pernah aktif sebagai bagian dari Panitia Hari Pers Nasional (HPN) untuk urusan hubungan luar negeri dan bertanggung jawab atas kegiatan para duta besar asing selama perayaan HPN.
Pada 25 Oktober 2022, karya-karyanya diterima oleh PM Palestina untuk dipublikasikan di Palestina berupa puisi untuk anak-anak korban perang di Gaza. Terakhir, dua karyanya (puisi dan artikel khusus) telah diterima pemerintah Kazakhstan pada 15 Juli 2023. Kedua karyanya bercerita tentang bangsa Turkistan yang merupakan cikal-bakal bangsa Kazakhstan.