
Contraflow dan One Way Jadi Solusi Atasi Kemacetan Arus Mudik
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Rekayasa lalu lintas seperti contraflow atau lawan arus dan one way atau satu arah tetap menjadi andalan untuk mengurai kemacetan. Pemudik juga harus memperhatikan titik rawan macet sebagai antisipasi. Diperkirakan kepadatan lalu lintas akan mencapai puncaknya pada 28 Maret 2025 ketika cuti bersama resmi.
Berdasarkan data PT Jasa Marga (Persero) Tbk, sebanyak 603.658 kendaraan telah meninggalkan wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek) selama periode 21-24 Maret 2025. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari kendaraan yang keluar menuju arah Trans-Jawa, Bandung, Merak, dan Puncak.
Total kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabotabek kali ini tercatat naik 11,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, jika dibandingkan dengan arus lalu lintas saat hari biasa, kenaikannya sebesar 3,6 persen.
Dalam kenangan resmi Korlantas Polri diketahui bahwa rekayasa lalu lintas berlaku mulai ruas Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 40 hingga ruas Tol Semarang-Batang Kilometer 414.
Rinciannya, contraflow atau lawan arus akan diberlakukan mulai Kilometer 40 hingga Kilometer 70. Selanjutnya, rekayasa berupa one way atau satu arah berlaku mulai Kilometer 70 hingga Kilometer 414 di Tol Trans-Jawa.
Penerapannya terbagi dalam dua tahap. Pertama, rekayasa lalu lintas dimulai Kamis (27/3/2025) pukul 14.00 hingga Sabtu (29/3/2025) pukul 24.00 serta Senin (31/3/2025) pukul 11.00 hingga Selasa (1/4/2025) pukul 18.00.
Meskipun demikian, penerapan skema contraflow dan one way tergantung pada situasi di lapangan. Skema contraflowakan diterapkan apabila jumlah kendaraan yang melintas di Kilometer 50 mencapai 5.500 kendaraan per jam. Begitu pula one way akan diberlakukan apabila kendaraan yang melintas di Kilometer 71 mencapai 6.200 kendaraan per jam.
SKEMA GANJIL GENAP
Adapun skema ganjil genap akan diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek mulai Kilometer 40 hingga Tol Semarang-Batang di Kilometer 414. Begitu pula di Tol Jakarta-Merak dari Kilometer 31 hingga Kilometer 98.
Selain itu, pemudik juga harus memperhatikan titik rawan kepadatan lalu lintas yang kemungkinan terjadi di Tol Japek (Jakarta-Cikampek), Tol Cipali, Tol Palikanci (Palimanan-Kanci), dan Tol Pejagan.
Selain itu, potensi kemacetan juga muncul di jalur arteri, salah satunya di Simpang Jomin dan Simpang Mutiara di Karawang. Polda Jabar menyiapkan tim patroli dan tim urai macet gabungan yang ditempatkan di beberapa tempat istirahat yang berpotensi terjadi kepadatan arus lintas.
Sementara itu, pantauan lalu lintas penulis lewat Google Map, ketika berita ini ditulis, di Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Tol Cikopo-Palimanan terpantau lancar meski ada peningkatan kendaraan. Perjalanan dari Jakarta ke GT Cikampek Utama dapat ditempuh dalam 1,5 jam dengan batas kecepatan maksimal 80 kilometer per jam. Jalan Tol Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ) juga masih terpantau lengang hingga Rabu siang pukul 12.00 WIB.
Lalu lintas mulai ramai lancar ketika sudah turun dari Jalan Tol Layang MBZ atau pada Km 48 di Karawang Barat. Beberapa mobil pribadi yang menaruh barang di atap mobil, penanda sedang mudik, pun sudah mulai terlihat. Bus-bus dengan stiker mudik gratis dari sejumlah instansi juga berjalan beriringan.
Keramaian kendaraan mulai terpecah di Km 67, tepatnya pada persimpangan Tol Jakarta-Cikampek yang mengarah ke arah Cikopo dan ke arah Bandung melalui Tol Cipularang. Setelah itu, perjalanan kembali lancar hingga GT Cikampek Utama.
Setelah itu, perjalanan terus-menerus lancar sepanjang Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Perbaikan jalan yang terlihat pada dua minggu sebelum Lebaran sudah selesai dilakukan sehingga semua lajur sudah siap digunakan untuk arus mudik Lebaran.