Paramita Bangun Sarana (PBSA) Targetkan Pendapatan Rp350 miliar Bidik Pasar Swasta
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) memproyeksikan pendapatan di tahun ini bisa mencapai Rp 350 miliar dan laba bersih di kisaran Rp 35 miliar, Karena itu, sepanjang tahun 2021, PBSA terus membidik proyek-proyek strategis swasta.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Paramita Bangun Sarana, Vincentius Susanto memaparkan, pada 2019 PBSA masuk ke lini bisnis manufaktur tiang pancang dan fabrikasi baja dengan membentuk anak perusahaan bernama PT Paramita Andalan Struktur (PAS).
Sejak awal pembentukannya, fokus utama dari Paramita Andalan Struktur ialah untuk menunjang aktivitas PBSA dalam kegiatan konstruksi. Sehingga dari sisi biaya dapat dilakukan penghematan dan juga mendapat jaminan kualitas konstruksi yang ingin dicapai.
Pendapatan Paramita Andalan pada tahun 2020 mencapai Rp 10,09 miliar. “Kami meyakini ke depannya Paramita Andalan Struktur akan dapat lebih berkembang, dengan meningkatkan kapasitas produksi dan melebarkan penjualan di luar PBSA.”
Kendati sudah masuk ke lini bisnis baru, dampak pandemi Covid-19 masih menekan bisnis PBSA secara umum. Maka dari itu, manajemen PBSA memproyeksikan pendapatan di 2021 bisa mencapai Rp 350 miliar. Target tersebut lebih kecil dibandingkan pencapaian di tahun 2020 yang sebesar Rp 553 miliar.
Vincentius mengungkapkan, hal tersebut terjadi karena pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dan membuat klien PBSA ada yang menangguhkan aktivitas konstruksinya. Oleh karenanya, target pendapatan Rp 350 miliar merupakan target yang realistis untuk dicapai.
“Target ini merupakan realita yang mencerminkan keadaan secara jujur, transparan, dan logis,” tegas dia.
Vincentius tidak menampik, bila target pendapatan yang turun tentu akan berimbas pada perolehan laba. Di tahun lalu, PBSA membukukan laba bersih senilai Rp 43,15 miliar.
Sedangkan, di ini, perusahaan hanya menargetkan laba bersih Rp 35 miliar yang didapat dari penyelesaian proyek dari tahun sebelumnya dan proyek yang mulai dikerjakan di tahun ini. Adapun di sepanjang tahun ini, manajemen PBSA menargetkan ke proyek strategis ke pihak swasta saja.
Ke depannya, Vincentius berharap kondisi bisnis dapat membaik khususnya jika pandemi Covid-19 segera teratasi. Oleh karenanya, manajemen PBSA terus gencar membidik kontrak baru dari proyek-proyek strategis.
Sampai dengan akhir Maret 2021 PBSA telah mencatat pendapatan sebesar Rp 46,95 miliar atau 13,41% dari target tahun 2021. Vincentius optimistis, atas pencapaian tersebut ditambah dengan akan masuknya proyek baru yang strategis, PBSA dapat meraih target yang telah ditetapkan.