Konsorsium Kontraktor Jalan Akses Tol Makassar New Port (MNP)
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Jalan Akses Tol Makassar New Port sangat penting dalam mendukung percepatan ekonomi di Sulawesi Selatan. Tentu saja proyek besar ini haruslah dibangun oleh kontraktor andal. Proyek ini juga akan melibatkan pelaku konstruksi yang terpercaya dan berpengalaman dibidangnya, diantaranya :
Kontraktor Pelaksana oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Konsultan Supervisioleh Joint Operation PT. Indo Koei–Nippon Koei–PT Cipta Strada
Konsultan Pengendali Mutu Independen oleh PT Virama Karya
Konsultan Perencana oleh PT Cipta Graha Abadi
Konsultan Checker desain oleh Nippon Koei.
PT Pelindo bersama dengan Pemerintah Kota Makassar, Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan stakeholder lainnya telah melakukan pembebasan lahan terhadap ±70% kebutuhan dan berkomitmen untuk menyelesaikan membebaskan lahan tersebut berdasarkan dokumen Penetapan Lokasi (Penlok) dengan tidak merugikan masyarakat.
Lahan yang telah selesai dibebaskan, kemudian diserah terimakan dari PT Pelindo kepada Kementerian PUPR untuk selanjutnya diserah terimakan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk dipergunakan dalam pembangunan Akses Jalan Tol MNP.
Pada awal tahun 2023, Pembangunan Makassar New Port tahap lanjutan akan selesai dan sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) tahun 2023, yakni seluruh kegiatan bongkar muat peti kemas akan dipindahkan dari pelabuhan lama ke Terminal Makassar New Port. Dimana diperkirakan akan melayani bongkar muat peti kemas sebanyak hampir satu juta teus per-tahun.
Operasional pelabuhan membutuhkan adanya infrastruktur jalan baru yang terhubung langsung dengan jalan tol yang telah ada, sehingga pergerakan dan distribusi logistik maupun jasa dapat lebih efisen.
Mengingat kapasitas jalan lokal yang ada tidak mampu mengakomodir pergerakan kendaraan angkutan Pelabuhan. Pembangunan jalan akses Tol MNP ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurai kepadatan lalu lintas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi, sistem angkutan barang/logistik dan meningkatkan ekspor impor di Timur Indonesia.