Harry Tanugraha: Perlu Persiapan Dini agar Saat Senior Sehat dan Bugar
INDOWORK.ID, JAKARTA: Setiap 29 Mei diperingati sebagai Hari Lanjut Usia Nasional. Berdasarkan Undang2 no.13 tahun 1998,setiap penduduk berusia 60 tahun keatas dikategorikan sebagai lansia/senior.
Berdasarkan data kependudukan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)tahun 2021 penduduk senior dunia berjumlah 600 juta orang ( 8%) dari jumlah penduduk dunia. Tahun 2035 meningkat menjadi 1,1 milyar (13%).
Untuk Indonesia, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, tercatat 29,3 juta ( 10,82%0 dan ditahun 2035 naik menjadi48,2 juta (15,77%). Harapan hidup penduduk Indonesia, berdasarkan Badan Pusat Statistik , untuk pria 69,67 tahun, sedangkan wanita 73,55 tahun.
Hong Kong menjadi negara dengan harapan hidup tertinggi 88,17 tahun, sedangkan negara Republik Afrika Tengah dan negara Lesotho terendah hanya 45,91 tahun dan 46,2 tahun.
Hong Kong tertinggi, antara lain disebabkan kualitas kesehatan sangat baik, juga kematian bayi terendah didunia. Negara-negara dengan angka harapan hidup rendah, antara lain kualitas kesehatan rendah, juga diakibatkan banyaknya penyakit yang mematikan
Menjadi senior jangan mau dikategorikan sebagai laskar tak berguna, tetapi usahakanlah menjadi senior sehat dan bugar. Sehat adalah suatu keadaan baik fisik mental dan sosial yang terbebas dari penyakit dan kelemahan.
Sedangkan bugar adalah suatu kondisi di mana kita tidak mudah merasa lelah, walaupun sudah melakukan berbagai aktivitas. Sebagian senior masih menjadi beban dengan ketergantungan hidup terhadap kelompok produktif. Juga masih dirasakan kehidupan senior menjadi beban sosial/ekonomi bagi kehidupan individu, keluarga, dan lingkungan sosial.
BELUM MANDIRI
Senior juga rentan, karena tidak lagi produktif secara ekonomi, Kesehatan, dan sebagian harus memiliki pendamping dan pengasuh. Sebagian besar kehidupan senior belum mandiri, karena jika pensiun dan atau memiliki dana cadangan hari tua tidak mencukupi untuk menopang biaya kehidupan yang terus meningkat, terutama biaya kesehatan.
Makin bertambah usia, kondisi fisik dan mental makin melemah, sebaliknya biaya hidup, terutama biaya kesehatan makin “menggila”. Rumah sakit saat ini makin mewah dan canggih, berdampak makin mahalnya biaya peralatan dan kian sering beragam tindakan kesehatan yang dilakukan.
Dalam RDP Komisi IX DPR RI, Menteri Kesehatan RI Prof. DR. dr. Terawan A.P. pernah mengeluhkan bahwa rumah sakit mewah bertumbuh pesat, biaya perawatan meningkat tetapi yang sakit justru tidak sembuh. Rumah sakit mewah ini bertumbuh hingga ke daerah dan umumnya merupakan lahan subur untuk investasi para konglomerat.
Untuk mensejahterakan senior, pemerintah pusat telah melakukan berbagai upaya, antara lain fasilitas kesehatan dasar melalui BPJS untuk senior, iurannya dibayar Pemerintah. Namun ada program Pemerintah Daerah KLJ (Kartu Lansia Jakarta) yang dahulu mudah prosesnya dan gratis untuk naik Bus Trans Jakarta, saat ini hilang tanpa ada beritanya.
Di sisi lain proses pembuatan atau perpanjangan paspor lansia sangat lancar dan patut mendapatkan acungan jempol. Namun proses perpanjangan STNK dan SIM masih perlu dipertegas. Demikian pula senior hingga usia berkepala 8, masih harus mengisi SPT Tahunan, meskipun sudah nihil.
Menurut Alodokter , ada beberapa penyakit umum yang dapat diderita senior, antara lain inkontinensia urine (kondisi seseorang tidak mampu mengontrol proses berkemih), stroke , diabetes, hipertensi (normal 130/80) dan sakit jantung koroner, serangan jantung dan gagal ginjal.
PERSIAPAN SEJAK MUDA
Juga kadang-kadang terdapat gangguan BAK dan BAB. Agar senior tetap sehat dan bugar, dr.Siti Setiat,ahli geriatri menyarankan harus dilakukan persiapan sejak usia muda.
Cegahlah penyakit sejak dini dengan melakukan gaya hidup sehat dengan olahraga teratur, makan sehat dengan nutrisi tinggi dan perbanyak sayuran dan buah-buahan. Juga perbanyak kalsium, tetapi kurangi gula, garam, dan lemak jenuh. Deteksi dini berbagai penyakit penting, lakukan vaksinisasi untuk flu, herves dan hepatitis serta usahakan hidup berpikiran positif.
Dalam persiapan dini, usahakan aktif bergerak, termasuk olah raga teratur. Usahakan jangan manja “naik mobil”, tetapi gunakan kedua kaki untuk lebih banyak berjalan. Jangan juga manja naik lift dan atau eskalator, tetapi manfaat kan tangga yang tersedia.
Setiap pagi lakukan olahraga jalan pagi secara teratur, dan senam untuk peregangan/kelenturan otot dan sendi. Agar masa tulang terjaga cukup, lakukan olah raga angkat beban.
Jika makan dan minum, carilah yang sehat serta istirahat termasuk tidur yang cukup. Perbanyak dan teraturlah makan sayuran dan buah-buahan serta minum yang cukup. Jaga juga kesehatan kognitif untuk ketajaman ingatan dan berpikir. Sakit pelupa untuk senior bukan keharusan, tetapi dapat dicegah atau diperlambat dengan berbagai cara.
Lalukan aktivitas dengan normal, dan jangan mengandalkan alat-alat elektronik/kalkulator, terutama untuk menghitung. Disarankan untuk melakukan pemeriksaan tensi dan check up dengan teratur, agar jika terjadi penyimpangan dapat segera disembuhkan.
DANA TERSEDIA
Secara ringkas untuk tetap sehat dan bugar saat senior, persiapan sejak dini harus dilakukan agar fisik ,mental, spiritual tetap sehat. Jangan lupa yang penting tersedianya juga dana untuk menopang hidup senior apa adanya secara mandiri dan berkelanjutan. Hiduplah seperti air jernih sungai yang mengalir tenang sambil berpegang pada sabda Allah: ”Sampai masa tuamu, AKU tetap DIA dan sampai masa putih rambutmu AKU menggendong kamu. AKU telah melakukannya an mau menanggung kamu terus, AKU mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu“. Amin.
Ditulis oleh Harry Tanugraha, senior berusia 83 tahun.