17 Kilometer Ruas Tol Medan-Binjai Menyajikan Problem Besar
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Di tanah Sumatra, secara perdana tol hadir dengan pembangunan Ruas Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa atau Belmera. Jalan tol ini dibangun pada tahun 1982 dan dibuka pada tahun 1986.
Kehadiran JTTS menyambung dan memperluas cakupan tol yang telah ada dan satu-satunya di Sumatra tersebut. Posisi ini diperankan oleh Tol Medan-Binjai yang terhubung langsung dengan pembangunan Tol Belmera dan menghubungkan kompleks bandara.
Hingga memasuki awal tahun ini, Hutama Karya telah merampungkan dan mengoperasikan sekitar 531 kilometer JTTS. Salah satu yang paling memberikan tantangan adalah penyelesaian Ruas Tol Medan-Binjai.
Walaupun panjang ruas hanya sekitar 17 kilometer, namun Ruas Tol Medan-Binjai menyajikan problem yang lumayan besar. seperti keharusan memperluas lahan di area padat, serta membangun simpang susun dan ramp yang berundak empat karena merupakan titik temu Ruas Tol Belmera dan Ruas Tol Medan-Binjai.
Ruas ini pun memiliki peran vital sebagai akses utama yang mengurai kepadatan lalu lintas provinsi Sumatra Utara-NAD. Oleh karena itu, ruas Medan-Binjai dapat dikatakan sebagai jantung perekonomian Sumatera bagian utara. Kehadiran Ruas Tol Medan-Binjai pun berdampak terhadap arus distribusi barang maupun orang antar pulau.
Pijakan Awal
Sebagai pijakan awal, perampungan Ruas Tol Medan-Binjai yang kemudian tersambung dengan Ruas Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) dan Ruas Tol Binjai-Langsa, serta Ruas Tol Bandara Kualanamu-Medan-Tebing Tinggi, telah menghubungkan sentra industri, kota-kota pusat pemerintahan, berbagai obyek vital, maupun kawasan perkebunan.
Saat ini, Jalan Tol Medan-Binjai telah beroperasi efektif sejak tahun 2017 dengan hadirnya Seksi III (Semayang-Binjai), namun seksi ini selesai sepenuhnya setelah diresmikannya Seksi I (Tanjung Mulia-Helvetia) yang menutup seluruh proses.
Pembangunan telah berlangsung sejak tahun 2015 dan sebelum diresmikan pada Maret 2021, digunakan pada saat musim sekolah dan tahun baru.
Akses Penghubung
Hadirnya Jalan Tol ini, menjadi akses penghubung arus transportasi kendaraan Golongan I, II, III, IV, dan V yang terintegrasi dengan ruas tol bandara maupun kota pelabuhan Belawan, sehingga sangat membantu percepatan konektivitas.
Ruas Tol Medan–Binjai memiliki manfaat besar sebagai salah satu akses pergerakan pertumbuhan ekonomi masyarakat Sumatra Utara dan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di Sumatra.
Keuntungan lain yang dirasakan adalah jalan tol ini juga dapat memperlancar jalur logistik, menekan biaya transportasi logistik dan mempercepat waktu pengiriman.
Jalan tol ini juga dilengkapi dengan tiga rest area yang dilengkapi dengan fasilitias (top up) uang elektronik
Selain itu, disediakan kendaraan layanan transportasi yang lengkap seperti patroli jalan raya, truk derek, ambulans dan kendaraan penyelamat untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengemudi.
Efektivitas jalan tol inipun akan menyangga lalu lintas tol Bandara Kualanamu maupun tujuan Belawan. Setidaknya, kehadiran Ruas Tol Medan-Binjai akan mengikis kepadatan jalan arteri lintas provinsi.