Hutama Karya Investasi Rp3,8 Triliun untuk Bangun Ruas Tol Palembang-Indralaya
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Hari itu, 30 April 2015, layak dikenang sebagai hari bersejarah dalam kalender pembangunan nasional. Pada hari itulah Presiden Joko Widodo meletakan batu pertama pembangunan JTTS di Ruas Tol Palembang-Indralaya.
Hingga pada 12 Oktober 2017, Presiden Joko Widodo kembali menjejakkan kaki di Ruas Tol Palembang-Indralaya untuk meresmikan pengoperasian tol Seksi I (Palembang-Pamulutan) Ruas Tol Palembang-Indralaya sepanjang 7,75 kilometer.
Secara simbolis peresmian dilakukan di Gerbang Tol Palembang oleh Presiden Joko Widodo yang didampingi beberapa menteri antara lain Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Sumatra Selatan (periode 2008-2018) Alex Noerdin, serta Menteri BUMN (periode 2014-2019) Rini Soemarno, serta jajaran pejabat daerah.
Ruas perdana inipun mencatatkan sejarah tersendiri, karena sebagian besar digarap di atas medan berat. Dari total panjang 22 kilometer, sekitar 17 kilometer merupakan ruas tol yang harus menerabas tanah rawa. Tol Palembang-Indralaya dibagi tiga seksi, meliputi Seksi I (Palembang-Pamulutan) sepanjang 7,75 kilometer, Seksi II (Palumutan-KTM Rambutan) 5 kilometer, dan Seksi III KTM Rambutan-Indralaya sekitar 10 kilometer.
Pembelah Provinsi
Tol Palembang-Indralaya merupakan jalan tol yang membelah Provinsi Sumatra Selatan dari sisi Timur ke Barat. Ruas ini melintasi dua kabupaten/kota di Provinsi Sumatra Selatan, yakni Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir.
Ruas tol ini mengular hingga ke kawasan kota Indralaya di mana terdapat pusat pendidikan seperti Universitas Sriwijaya. Jalan tol ini juga menghubungkan kawasan industri yang terintegrasi dengan Pelabuhan Tanjung Api-Api. Ruas Tol Palembang-Indralaya inipun sebagai jembatan yang akan menyambung hingga ke kota tambang, Muara Enim.
Dengan tersambungnya ruas tersebut, kelak lalu lintas logistik maupun orang akan terhindar dari kemacetan lalu lintas perkotaan. Terdapat lima gerbang tol sepanjang Ruas Tol Palembang-Indralaya. Gerbang tol itu mencakup Gerbang Tol Palembang (KM 0), Gerbang Tol Pemulutan (KM 7), Gerbang Tol KTM Rambutan (KM 12), dan Gerbang Tol Indralaya.
Selain itu, Ruas Tol Palembang-Indralaya juga dilengkapi sebanyak tiga konstruksi simpang susun. Mulai dari Simpang Susun Kapal Betung, Simpang Susun Pemulutan, dan Simpang Susun KTM Rambutan.
Dengan keberadaan banyak Simpang Susun (SS) tersebut, maka pelintas Ruas Tol Palembang-Indralaya bisa menikmati kelancaran arus. Selain itu, keberadaan SS inipun menjamin interkoneksi antara tol dengan jalan utama di sekitarnya
Dana Yang dihabiskan
Ruas Tol Palembang-Indralaya menelan dana sekitar Rp3,8 triliun. Berkat strategi dan kepercayaan terhadap Hutama Karya, perusahaan berhasil menggalang pendanaan yang bersumber dari pinjaman dan Penyertaan Modal Negara (PMN). Mengingat panjang ruas, biaya investasi itu terbilang cukup besar karena banyak dicurahkan untuk menguatkan konstruksi di tanah rawa yang merupakan mayoritas karakter lahan Ruas Tol Palembang-Indralaya.
Hutama Karya dituntut untuk giat dan ekstra kreatif dalam mencari sumber pendanaan. Hutama Karya sebagai pelaksana pembangunan JTTS telah pula mendapatkan kepercayaan dari dunia perbankan. Hal inilah yang telah dilakukan perusahaan dalam meraih kesuksesan penuntasan pembangunan Ruas Tol Palembang-Indralaya.