INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Pada harga penutupan hari ini, Rabu, 14 September 2022, waran saya sudah menjanjikan keuntungan Rp126 per saham, atau 53% (dalam sehari!).

Saya memperkirakan harga warannya akan mengejar harga sahamnya sehingga tidak ada lagi kesenjangan yang menjanjikan keuntungan abnormal dengan mudah. Harga teoritis waran untuk menutup gap harga tersebut, Rp184.

Menjelang penutupan pasar, hari ini, Rabu, 14 September 2022, saya telah menjual semua saham OBMD dari portfolio saya. Pada harga ARA, Rp364. Kalau dihitung dari harga beli rata-rata ketika saya mengumpulkan saham itu pada Juni lalu, Rp153, Harga penutupan hari ini, memberikan keuntungan 138%, dalam kurun waktu kurang dari 3 bulan.

Tentu saja keuntungan saya tidak setinggi itu, karena saya sudah mencicil jual sejak harga naik ke Rp 192. Juga beberapa kali membeli dan menjual kembali, yang saya sebut “rental” untuk sekedar mencari selisih harga, agar kantong tidak kosong.

Tapi saya melihat ada kesenjangan harga pada waran OBMD. Harga waran nampaknya terlambat mengejar kenaikan harga saham yang meluncur cepat. Karena saya masih yakin akan prospek saham ini, kemarin saya membeli 2.000 lot waran pada harga Rp58.

Dengan harga tebus – exercise price – Rp180, saya sudah mengantongi 2.000 lot saham OBMD, – pengganti sebagian dari saham yang sudah saya jual – dengan harga beli Rp 238 (58 + 180).

KETIDAKSEMPURNAAN PASAR

Sahabat investor, saya kira anda melihat betapa menariknya peluang yang dijanjikan oleh “ketidak-sempurnaan pasar”.

Pertama, saya punya hak pemilikan saham tanpa harus membayar terlebih dahulu, karena pembayaran baru dilakukan saat saya menggunakan hak waran saya menebus saham di perusahaan.

Kedua, investasi yang kecil (beli waran 58 vs beli saham pada 292, harga penutupan kemarin, saat saya membeli waran).

Ketiga, saya punya pilihan dalam merealisasikan keuntungan. Melaksanakan hak waran lalu menjual sahamnya, atau menjual waran saja, bila harganya naik.

Tentu saya akan mengambil pilihan yang memberi keuntungan lebih besar.

*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Editor Khusus Indowork.id.