Harga Timah di LME Mencapai Puncak, Gamangkah?
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Menyimak defisit timah global hingga 2021 – konsumsi lebih besar dari produksi – dan ramainya wacana tentang commodity supercycle, menggiring saya pada perkiraan harga saham TINS 2.300 pada akhir 2022.
Harga timah di LME mencapai puncak pada 20 Februari 2022, di USD 47,655 per ton. Dan harga saham TINS menyentuh Rp 2.060. Optimisme membuat saya menolak “tawaran cuan” 25% saat itu.
Ancaman resesi ekonomi dunia membalikkan trend ke belakang. Harga timah dunia terjun dari puncak 47.655 ke 20,680 pada tutup pasar Selasa lalu. Telah turun 57%!!!!
Saham yang “merahnya” paling dalam di portfolioku adalah TINS. Pada harga saat celoteh ini diketik, unrealized loss hampir 19%! Pangkal soal adalah kesalahan prediksi saya terhadap harga timah dunia.
Gamangkah saya sebagai investor? Sama sekali tidak! Boleh jadi simulasi intelektual dalam melakukan prediksi memberi saya kesenangan sama besar dengan raihan cuan.
FLUKTUASI HARGA
Cut loss kah saya? Juga tidak! Harga timah global uncontrollable bagi siapa pun. Juga bagi PT Timah. Fluktuasi harga adalah ciri perdagangan komoditas. Everything goes up must come down. Dan itu hanya salah satu faktor – saya akui sebagai yang paling dominan – dalam menentukan bottom line PT Timah.
Saya menarik lebih panjang horison investasi saya. Diulur setahun ke depan, sampai laporan keuangan 2023 dipublikasikan.
Saya masih melihat beberapa faktor lain. Sebut misalnya:
Pertama, Penggunaan teknologi TSL Ausmelt Furnace, yang mampu melebur bijih timah grade rendah, yang diyakini perusahaan mampu meningkatkan efisiensi 25-35%.
Kedua, Tekad emiten untuk memacu produksi, terutama pengerukan off shore. Skala ekonomis dan penambangan laut akan menurunkan biaya produksi. Plus program efisiensi lain
Ketiga, Persiapan hilirisasi. Penciptaan nilai tambah.
Keempat, Penguatan USD tentu memberi keuntungan pada harga jual timah dalam rupiah. Sebanyak 94% produk timah ditujukan untuk pasar ekspor
Kelima, Saya tak punya data, tapi saya kira menajemen cukup cerdas untuk memanfaatkan kontrak berjangka, dalam upaya lindung nilai terhadap penurunan harga
Ayo kita solder!
*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id