Demi Loyalitas Politik, Rakyat Harus Siap Dikorbankan!
INDOWORK.ID, JAKARTA: Demi loyalitas politik, rakyat harus siap dikorbankan!
Saya kutipkan pernyataan Emmanuel Macron. “In a spirit of great friendship, we will say to our American and Norwegian friends: ‘You are super, you supply us with energy and gas, but one thing that can’t go on for too long is us paying four times more than the price you sell to your industry. That is not exactly the meaning of friendship.”
Mantan Kanselir Jerman Angela Merkel, lebih straightforward: “It is very rational to get pipeline gas, including from Russia, that was cheaper than LNG. Even in the Cold War, Russia was a reliable energy supplier.”
Merkel mengemukakan itu, saat pemerintah Jerman menyeru kepada rakyatnya: “Berhentilah merengek. Bersiaplah menyongsong musim dingin dalam kegelapan. Pakai sweater dua lapis. Sediakan lilin dan senter” Inflasi Jerman September 2022 tercatat 10,9%
Tak perlu ilmu ekonomi untuk mengetahui bahwa akar inflasi adalah perang. Disrupsi rantai pasok karena embargo, restriksi dan proteksionisme. Kelangkaan energi dan pangan mengerek semua harga. Tutupnya berbagai industri menjadi spiral yang mengerek inflasi lebih jauh. Pertumbuhan ekonomi melambat.
NAIK GILA-GILAAN
Semua penyakit itu mau diobati hanya dengan satu resep: pengetatan moneter. Virus biang penyakit tak tersentuh. Dampak samping obat yang tak manjur itu, tak kalah buruk. Ekonomi makin melambat. Dolar AS naik gila-gilaan. Demikian juga imbal hasil surat utang. Negara berkembang yang eksposur eksternal tinggi (utang LN besar, cadangan devisa kecil dan ketergantungan impor) makin tercekik.
Tak memerlukan ilmu ekonomi untuk mengidentifikasikan akar masalah dan solusi remedinya. Tapi ya itu. Loyalitas politik – dengan topeng persahabatan – membuat akal sehat menjadi tumpul dan mati.
Mari berdoa Indonesia lebih cerdas. Gegap gempita politik yang sangat mahal dan menyita energi, kini mulai intens. Sektarian bahkan kadang destruktif.
Padahal untuk survive, kita harus tetap memacu produksi. Memacu penciptaan nilai tambah. Memelihara kelancaran distribusi. Meningkatkan upaya swa sembada energi dan pangan. Mengurangi ketergantungan eksternal.
*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id