Bandar Udara Sultan Thaha Syaifuddin, Pintu Gerbang Jambi
INDOWORK.ID, JAMBI: Kota Jambi menjadi pilihan bagi para wisatawan. Setelah mendarat di Bandar Udara Sultan Thaha Syaifuddin, dapat langsung menuju pusat kota melalui jalan yang mulus. Bandara ini mulai bulan April 2007 dikelola oleh PT Angkasa Pura II, yang sebelumnya dikelola oleh Dinas Perhubungan.
“Tinggal di Jambi ini nyaman, tak banyak kerusuhan. Jadi mereka yang datang ke kota ini merasakan ketentraman dan makin betah,” kata Edi, aparatur sipil negeri (ASN) yang bertugas di DPRD Kota Jambi.
Sambil menikmati gulai ikan baung, Edi bercerita bahwa meskipun berasal dari Jakarta ia betah bermukim di Jambi. Lagi pula, katanya, setelah ada Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) perjalanan ke pulau Jawa menjadi lebih cepat.
Saat ini ruas Jambi-Palembang dalam proses pembangunan sehingga masyarakat masih menggunakan jalan lama. “Namun dari Palembang hingga ke Bakauheni, hanya 4-5 jam,” kata Edi, Selasa, 13 Desember 2024.
CANDI MUARO JAMBI
Berwisata di Jambi memang banyak pilihan, selain menyusuri Sungai Batanghari juga dapat berkunjung ke Candi Muaro Jambi yang tersebar di 55 desa. “Perlu waktu 3 hari jika ingin keliling menikmati wisata sejarah ini,” kata Abdul,pengendara beca bermotor (bentor) yang memberikan jasa transportasi bagi para wisatawan.
Candi Muaro Jambi merupakan sebuah kompleks percandian di Provinsi Jambi yang diduga peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Kompleks Candi Muaro Jambi ini disebut-sebut sebagai kompleks candi terluas di Indonesia dan Asia Tenggara dengan luas mencapai 3.981 hektare.
Lokasi Candi Muaro Jambi di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, atau sekitar 26 kilometer sebelah timur Kota Jambi. Kompleks bangunan Candi Muaro Jambi yang ditemukan pada abad ke-19 ini berada tepat di tepi Sungai Batanghari.
JEMBATAN GENTARA ARASY
Sedangkan Sungai Batanghari adalah sungai terpanjang di pulau Sumatra yang terletak di provinsi Jambi dan Sumatra Barat. Wisatawan juga dapat menikmati Jembatan Gentala Arasy. Bangunan ini merupakan proyek dari masa pemerintahan Hasan Basri Agus dan diresmikan oleh Wakil Presiden Jussuf Kalla pada tanggal 28 Maret 2015.
Jembatan Gentala Arasy dibangun pada tahun 2012, melengkung berbentuk huruf S yang membelah Sungai Batanghari yang dilengkapi dengan Menara Gentala Arasy setinggi 80 meter. Jembatan Genatala Arasy merupakan jembatan khusus penyebarangan orang ini membentang diatas Sungai Batanghari dengan Panjang 503 meter.
Hadirnya Jembatan Gentala Arasy menjadi kenang-kenangan terindah sekaligus menarik wisatawan untuk berkunjung ke Seberang Kota Jambi. Pembangunan Jembatan Gentala Arasy secara langsung telah mempengaruhi kehidupan ekonomi Seberang Kota Jambi, khususnya masyarakat Kecamatan Pelayangan.
Kehidupan ekonomi masyarakat Seberang Kota Jambi sejak berdirinya Gentala Arasy berada dalam kondisi yang sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari ekonomi kreatif, wisata, kuliner, budaya, dan juga pekerjaan masyarakat Seberang Kota Jambi.
Para wisatawan yang datang tidak hanya menikmati indahnya Jembatan pedestrian ini. Mereka juga dapat menikmati indahnya Sungai Batanghari dengan menaiki perahu yang disebut ketek. Hal ini membawa dampak positif bagi para masyarakat yang berprofesi sebagai peketek karena mengalami kenaikan pendapatan, kenaikan pendapatan mereka berkisar 10-30 %.
Jambi adalah sebuah kota di Pulau Sumatra, sekaligus merupakan ibu kota dari provinsi Jambi. Kota ini merupakan enklave dari Kabupaten Muaro Jambi dan dibelah oleh sungai terpanjang di Sumatra. Kedua kawasan tersebut terhubung oleh jembatan Aur Duri.