Inilah Mobil Kreasi Anak Bangsa, ESEMKA

INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Mobil nasional Esemka belakangan ini selalu menjadi perbincangan masyarakat Indonesia dalam satu dekade terakhir.

Esemka Viral, Jadi Perbincangan Masyarakat

Bahkan saking populernya, mobil yang diberi nama Esemka ini masuk hingga ke ranah politik. Saat itu seperti dalam kegiatan kampanye atau debat pemilihan presiden 2019.

Publik menyangsikan bahwa sejumlah siswa SMK di Klaten, Jawa Tengah, mampu memproduksi mobil sendiri. Dan lebih hebatnya lagi, hanya dengan fasilitas yang seadanya dan bimbingan seorang guru SMK bernama Mukiat.

Meski pabrik mobil Esemka benar-benar berdiri di Boyolali, Jawa Tengah PT Solo Manufaktur Kreasi diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada September 2019. Hingga hari ini publik sebenarnya masih memiliki tanda tanya besar, benarkan kita sudah memiliki mobil nasional baru bernama Esemka?

Nama mobil Esemka naik daun berkat dukungan orang nomor satu di Solo ketika itu, yakni Walikota Joko Widodo pada 2012. Meski masih prototipe, mobil SUV yang diberi nama Esemka Rajawali itu diminta menjadi kendaraan dinas walikota.

SUV Esemka Rajawali menggunakan mesin Esemka kode 1.5i, 1.500 cc, multipoint injection-4 silinder yang mampu menghasilkan tenaga 103 hp per 5.500 rpm dengan torsi puncak hingga 145 Nm per 4.100 rpm. Berkapasitas 7 penumpang, Esemka Rajawali memiliki panjang 5.035 mm, lebar 1.690 mm, dan tinggi 1.630 mm yang dirakit oleh para siswa di SMK Negeri 2 Surakarta dan SMK Warga Surakarta.

Sebagai mobil asal Surakarta, Jawa Tengah, Rajawali sudah dilengkapi fitur-fitur elektronik mirip SUV komersial, seperti central lock, power window, AC dual zone, sensor parkir, hingga head unit CD player.

Esemka Buat Warga Negara Penasaran

Pemberitaan gencar soal Esemka Rajawali bakal digunakan sebagai kendaraan dinas. Walikota Joko Widodo membuat seakan-akan mobil ini naik kelas ke level mobil nasional.

Bukan hanya warga Solo yang mengonsumsi berita tersebut, tapi warga negara seluruh Indonesia yang didorong rasa penasaran publik. Mengingat terhadap kemampuan Indonesia untuk memiliki mobil nasional yang terus gagal sejak sedan Timor dipasarkan pada 1996 silam.

Karena ingin dijadikan kendaraan dinas walikota, sesuai regulasi dan aspek keamanan, mobil Esemka Rajawali mesti uji kelayakan dan emisi dari Kementerian Perhubungan RI dan Balai Teknologi Termodinamika Motor dan Propulsi (BT2MP) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Walikota Joko Widodo sampai “menemani”proses uji kelayakan dan emisi esemka Rajawali oleh BT2MP di kawasan Puspiptek, Serpong.

Sempat gagal di kesempatan pertama, akhirnya prototipe Esemka Rajawali berhasil lolos uji kelayakan dan emisi. Sementara waktu mobil Esemka dikelola oleh komunitas yang bersama ESEMKA di Solo. Pada tahapan ini sejumlah model prototipe dihadirkan, antara lain Esemka Rajawali R2, Bima 1.1, Digdaya 2.7D, Bima 1.3, Bima 1.8D, Niaga 1.0, dan Garuda 1.

Memutuskan Ke Ranah Perindustrian

Dikutip dari laman resmi esemkaindonesia.co.id, komunitas ESEMKA akhirnya berpindah ke jalur industri supaya dapat lebih mengembangkan diri berikut variasi produknya. Untuk itu, komunitas ESEMKA membentuk badan usaha yang diberi nama PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK). Badan usaha tersebut 100 persen sahamnya dimiliki oleh swasta nasional.

Pada 6 September 2019, PT Solo Manufakur Kreasi sebagai pabrikan mobil Esemka diresmikan beroperasi oleh pendukung nomor satunya, Joko Widodo. Perusahaan ini juga sudah mendaftarkan merek dan paten Esemka ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kemenkumham RI.

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa cuma ada satu Esemka di Indonesia. Tidak lain dan tidak bukan yaitu Esemka yang berada di Desa Demangan, Boyolali, Jawa Tengah. Berdiri di lahan seluas 12.000 meter persegi, PT SMK mempekerjakan sekitar 200 karyawan yang berasal dari lulusan SMK di daerah Jawa Tengah dengan kapasitas produksi 12.000 unit per tahun.

What is your reaction?

0
Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly

You may also like

Comments are closed.

More in Otomotif