Kereen… Perpustakaan Jakarta Makin Banyak Diminati Pegiat Literasi
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: “Perpustakaan ini seperti di luar negeri. Dari sisi arsitektur lebih bagus daripada Perpustakaan Nasional,” kata seorang pengunjung.
Perpustakaan Jakarta terus berbenah diri. Transformasi yang dilakukan sejak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (2017-2022) mulai dari pembangunan gedung, kunjungan, program, hingga koleksi terus dilengkapi.
Koleksi buku terus ditambah sehingga pengunjung kian hari makin meningkat. Setiap bulan puluhan ribu peminat literasi mengunjungi Perpustakaan Jakarta yang berlokasi di Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat. Selain itu ia juga terus berkolaborasi dengan penerbit dan pemangku kepentingan lainnya.
Program kegiatan juga terus dikembangkan. Setelah pameran karya dan memorabilia Remy Sylado, kunjungan dari sekolah juga sering dilakukan.
Selasa, 28 Maret 2023, Perpustakaan Jakarta menerima kunjungan dari Pustaka Kaji, penerbit yang berkomitmen menerbitkaan buku-buku bermutu. Kerja sama dengan Pustaka Kaji pun terbuka yang diawali dengan penerimaan sumbangan buku dari penerbit yang telah beroperasi sejak 2014 tersebut.
Chairman Pustaka Kaji Lahyanto Nadie dan Direktur Pustaka Kaji Hamzah Ali memberikan sumbangan buku untuk ditepatkan di Betawi Corner yang diterima oleh Diki Lukman. Sedikitnya lima buku yang diberikan yaitu Dedengkot Betawi Haji Nuri Thaher Saudagar Dermawan dan Religius, Rusdi Saleh Nasionalisme Sang Penyiar, Jejak Permanen Anies Baswedan Signature untuk Jakarta karya Lahyanto Nadie. Sedangkan dua buku lainnya adalah Betawi Megapolitan, Merawat Jakarta Palang Pintu Indonesia karya Yahya Andi Saputra dan Rumah ini Punya Siapa? kumpulan cerita pendek karya penulis perempuan Betawi Fajriah Nurdiarsih.
Perpustakaan Jakarta juga berkomitmen untuk membeli buku koleksi Pustaka Kaji. Selanjutnya adalah kerja sama untuk menggelar workshop tentang literasi, lomba menulis dan merealiasikan program Betawi Corner. Rencana lainnya adalah menerbitkan buku tentang Transformasi Perpustakaan Jakarta.
Untuk mengisi koleksi Betawi Corner, Pustaka Kaji akan menerbitkan buku-buku budaya Betawi bekerja sama dengan Komite Seni Budaya Nusantara DKI Jakarta.
WARISAN ANIES BASWEDAN
Diki Lukman mengatakan bahwa transformasi perpustakaan Jakarta merupakan warisan dari Anies Baswedan. Ia bercerita bahwa suatu ketika para pejabat Dinas Perpustakaan diundang ke rumah Anies Baswedan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Mereka siap melakukan presentasi. Ternyata Anies yang memberikan presentasi bagaimana membuat perpustakaan yang baik.
Anies memberikan contoh-contoh perpustakaan modern di luar negeri. “Hasilnya seperti yang kita nikmati sekarang ini,” kata Diki Lukman.
Saat ini Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta DKI Jakarta dijabat oleh Firmansyah. Sebelumnya Firman sebagai Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono merombak susunan pejabat tinggi pratama atau eselon II di lingkungan Pemprov DKI. Total ada 20 pejabat yang dimutasi.
TIM IKONIK
Bagi warga Jakarta, TIM merupakan tempat yang ikonik. TIM merupakan pusat kesenian dan kebudayaan di Jakarta yang sempat direvitalisasi, sebelum akhirnya dibuka kembali untuk publik pada 3 Juni 2022. TIM kini menjadi bangunan multifungsi atau mixed-use building, yang diharapkan menjadi tempat bagi para seniman tanah air untuk berkarya dan berkreasi lebih luas lagi.
Public libraries are an important part of a city’s culture, history and educational development. The library is a symbol of an area’s intelligence and creativity that should be cherished and maintained for generations to come. To this end, the Governor of Jakarta, Anies Baswedan, recently announced a transformational initiative to modernize and upgrade libraries throughout the city.
The initiative has three main objectives; firstly, to create a modern library environment that engages and encourages the education of their communities; secondly, to improve the existing library facilities and resources; and, thirdly, to promote a shared space that encourages reading, inquiry and knowledge.
To accomplish these objectives, the initiative has seen the refurbishment of 15 libraries with many more scheduled for upgrade over the coming years. These libraries have been adapted to cater to a variety of interests such as technology, art, multimedia and language skills. In addition, libraries are now being equipped with modern electronic resources such as data centers, e-books, e-magazines, the internet, and digital libraries. This means that library patrons can access the resources they need quickly and easily.
In order to create a more social atmosphere, libraries will also promote various cultural and educational events. These may include book clubs, movie screenings, lectures and seminars, cultural classes, and art exhibitions. Furthermore, for the first time, libraries will be opened to the public 24 hours a day, 7 days a week.
In addition to the cultural benefits, the initiative also has economic advantages. The Governor believes that by providing access to a wide range of knowledge, it can improve a people’s ability to become informed and engaged citizens. This, in turn, can lead to better employment opportunities and the potential to build a more economically developed region.
The Governor’s initiative has been seen as a long-overdue recognition of the value and importance of libraries, not only to its visitors, but to the overall development of Jakarta. Through its transformation, Jakarta can promote its culture, history, and education throughout the city, thus making it a more attractive and desirable destination for visitors.
By transforming libraries throughout the city of Jakarta, Anies Baswedan is preserving the city’s cultural heritage and history for generations to come. This initiative is an important step towards the growth and development of the city and its people.