Blokir Jalan Tol Jatikarya, Pengguna Jalan Alami Macet Hingga Tiga Jam
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Pemblokiran jalan kembali terjadi untuk kesekian kali di Jalan Tol Jatikarya. Akibatnya, antrian kendaraan tidak dapat dielakkan. Alhasil pengguna mencari jalur alternatif lewat jalan kampung di sekitarnya.
Kemacetan mulai terjadi mengular di akses keluar pintu tol Cisalak, karena banyak pengguna jalan yang dialihkan ke jalur lain.
Salah seorang pengguna jalan bernama Wijaya mengatakan tidak punya pilihan lain untuk melanjutkan perjalanan selain masuk ke gerbang tol arah Depok, kemudian keluar di akses keluar terdekat.
“Akhirnya kami memilih keluar di Cisalak tapi ternyata stuck juga, antriannya panjang…” ujarnya kesal. Dari Cisalak kemudian pengguna jalan mengalihkan rute ke jalan alternatif di Harjamukti.
“Sampai di Harjamukti ini kami juga mengalami kemacetan karena jalannya kecil. Lagi pula banyak perempatan yang mengharuskan mobil antri. Rebutan sama pengendara motor yang gak mau ngakah,” ketusnya kesal.
Dari sana kemudian Google Maps mengarahkan Wijaya sampai tembus ke Jalan Alternatif Transyogi Cibubur. Ternyata kemacetan masih menghalangi jalan pukang, padahal sudah lewat dua jam perjalanan dari Jakarta.
Petugas Patroli Jalan Raya berseragam Waskita Toll Road saat ditanya oleh pengguna jalan mengatakan bahwa pengguna jalan disarankan menggunakan jalan alternatif, jangan menunggu sampai blokade jalan dibuka.
“Pengguna jalan salahkan mencari jalan alternatif lain, jangan menunggu di garis tunggu, karena akan mengakibatkan kemacetan sampai di Jalan Tol Jagorawi,” teriaknya menggunakan TOA pengeras suara.
Penulis memantau para pendemo berhenti pada pukul 22.00 WIB. Jalan baru dibuka kembali untuk publik. Aksi unjuk rasa sendiri sudah dimulai sejak pukul 19.15 WIB.
Terlihat di sana petugas kepolisian tengah membersihkan material yang digunakan massa dalam aksi unjuk rasa. Mulai dari spanduk hingga bedeng yang didirikan di tengah jalan.
Kabar dari petugas di lapangan Demo yang berulang ini membuat Polda Metro Jaya turun tangan. Bahkan katanya pendemo akan diancam masuk ke rendah pidana bila terus mendemo.
Demo yang berujung blokir jalan ini sudah berlangsung berulang kali. Perkaranya adalah karena pemerintah belum mencairkan uang ganti rugi atas tanah karena pihak BPN belum memberikan rekomendasi pembayaran. Hal itu karena tanah yang diakui masyarakat masih dalam proses sengketa.