Tantangan Industri Otomotif dan Komponen di Tengah Peluang Pasar Global

INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Selain industri yang tengah berada di persimpangan jalan dalam melanjutkan proses pengembangan untuk tahap selanjutnya, berbagai tantangan juga dihadapi oleh industri otomotif dan komponen agar dapat mengisi peluang pasar yang ada di depan mata.

Hingga 2019, pasar otomotif global sebenarnya kembali bergairah. Berdasarkan data asosiasi produsen otomotif global (OICA), pasar mobil dunia telah menembus kisaran 90,4 juta unit dalam setahun. Terjadi pertumbuhan 12,5% dalam dua tahun. Namun memasuki pandemi Covid-19, volume penjualan anjlok 13% ke kisaran 77,9 juta unit.

Dari sekitar 85 negara sebagai pasar otomotif di dunia, China masih merupakan pasar terbesar. Bahkan, pasar China cukup stabil dihantam imbas pandemi Covid-19. Selama 2019 dan 2020, total volume pasar China mencapai, masing-masing, 25,7 juta unit dan 25,3 juta unit.

Sedangkan AS selaku pasar kedua mengalami penurunan pasar. Pada 2019, volume pasar AS mencapai 17,03 juta unit, sedangkan pada 2020 jumlah itu menyusut 15,2% menjadi 14,4 juta unit.

Menghadapi Stagnasi dan Kapasitas Berlebih di RRT

Di sisi lain, penguatan pasar China itupun dibarengi dengan investasi besar dan peningkatan kapasitas terpasang di negeri tersebut. Sehingga, sejak satu dekade belakangan, terjadi kelebihan produksi di China.

Keadaan ini sebenarnya ditengarai telah berlangsung sejak 2011 yang merupakan tantangan sangat nyata bagi pasar domestik, walaupun Agen Pemegang Merek (APM) produk RRT di Indonesia masih pada taraf awal dan konsumen pun masih menganggap kualitas produk belum setara dengan keluaran dari sejumlah APM yang ada di Indonesia.

Pada akhir 2014, kapasitas berlebih di China dilaporkan berkisar di angka 16 juta unit, dengan tingkat utilisasi produksi jatuh dibawah 60%, merupakan yang terendah selama 6 tahun terakhir.

Stagnasi dan kapasitas berlebih di RRT itu perlu diwaspadai, karena sudah banyak contoh di mana berbagai produk China itu akhirnya memukul produk lokal seperti pada baja dan tekstil. Belakangan, berbagai merek asal RRT ikut mendorong persaingan sengit di pasar domestik.

What is your reaction?

0
Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly

You may also like

Comments are closed.

More in Bisnis