Yulius Selvanus Komaling, Berkat Dari Timur untuk Sulawesi Utara
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Sembilan jam berdiskusi bersama Mayjen TNI (Pur) Yulius Selvanus Komaling masih terasa kurang. Apa lagi ketika bercerita tentang leluhurnya di Sulawesi Utara, ayah tiga anak itu begitu menggebu.
Cerita dimulai tentang Danau Tondano. Ia terkenang akan ayahnya yang memberikan kontribusi atas pembangunan Danau Tondano. “Dahulu papi saya yang membangun jembatan,” kenangnya.
Ia juga sangat fasih bercerita tentang Sulut, provinsi yang terletak di ujung utara Pulau Sulawesi dengan ibu kota terletak di Manado. Sulut berbatasan dengan Laut Maluku dan Samudera Pasifik di sebelah timur, Laut Maluku dan Teluk Tomini di sebelah selatan, Laut Sulawesi dan Provinsi Gorontalo di sebelah barat, dan Provinsi Davao. Occidental di Utara.
Penduduk Sulawesi Utara pada 2021 berjumlah 2,7 juta jiwa, dan luas wilayahnya hampir 14.000 km2.
Sulawesi Utara memiliki kepulauan dengan jumlah pulau sebanyak 287 pulau dengan 59 di antaranya berpenghuni. Wilayah administratif Sulawesi Utara terbagi menjadi 4 kota dan 11 kabupaten dengan 1.664 desa/kelurahan. Sulawesi Utara terbagi menjadi dua zona yaitu zona selatan yang berupa dataran rendah dan dataran tinggi serta zona utara yang meliputi kepulauan. Zona ekonomi eksklusifSulawesi Utara mencapai 190.000 km2 dengan pesisir pantai sepanjang 2.395,99 km dan luas hutanmencapai 701. 885 hektare. Wilayah Sulawesi Utara juga memiliki banyak gunung berapi, dikarenakan letaknya yang berada di tepian Lempeng Sunda.
“papi
menerima kami
pertama kali yang membuat jembatan shg saya akan melanjutkan
Bridge
Catur
Sepak bola Cahaya Dari Timur
Film Indonesia dari Timur
Film Denias tentang Yulius Bapak Maleo
Nia Zulkarnaen bicara via telepon bilang judul film Indonesia Dari Timur
Danau tondano akan dibangun
Papi saya pertama kali yang membuat jembatan shg saya akan melanjutkan
Bridge
Catur
Sepak bola Cahaya Dari Timur
Film Indonesia dari Timur
Membina masyarakat di papua
Bangun 20 rumah
Berikan babi
Bangun fasilitas olah raga
[13.35, 16/6/2023] Lahyanto Nadie: Indonesia vs Argentina
Sebagai seorang jurnalis ekonomi, saya beruntung pernah melakukan wawancara ekslusif dengan Messi. Pada tahun 2005 waktu itu. Senangnya tak terkira ketika saya mendapat konfirmasi bahwa saya mendapatkan slot waktu wawancara di tengah kesibukannya. Pada waktunya, saya diterima dengan sangat ramah.
Dari pembicaraan sebelum wawancara, saya sudah bisa menyimpulkan, Messi adalah pribadi yang hangat, terbuka, menghormati siapapun yang berinteraksi dengannya. Messi adalah seorang yang berkomitmen penuh untuk satu persaingan yang sehat, di lapangan maupun di luar lapangan.
Ia menggambarkan kehidupan yang penuh cinta dan harapan laksana bola, sempurna tak bertepi. Bola yang harus terus dikejar dan diolah untuk mencapai tujuan. Tentu dengan…
KUNGGULAN KOMPASSUS
MEJA CATUR
Rapat dg Yulius Selvanus Lumbaa Komaling
13:00 – 14:00
Rab, 14 Jun 2023
Danau tondano akan dibangun
Papi saya pertama kali yang membuat jembatan shg saya akan melanjutkan
Bridge
Catur
Sepak bola Cahaya Dari Timur
Film Indonesia dari Timur
Di ruang tamu ada meja catur
DISKUSI
Marco Maramis, Carry Lilik Purwanto, Belly Suatan,
Berkat dari Timur
BERKAT DARI TIMUR
gubernur sulawesi UTara
Bebek Slamet
Dikenal pula dengan nama Korp Baret Merah, prajurit Kopassus memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan pasukan elit elainnya di tubuh TNI. Berikut informasi lengkapnya.
1. Kemampuan Bela Diri Mumpuni
Prajurit Kopassus memiliki kemampuan bela diri yang sangat baik dan sudah tidak perlu diragukan. Salah satu kisah yang terkenal tentang kematangan bela diri anggota Kopassus terjadi pada tahun 1960. Kala itu, Kopassus yang masih bernama RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) di bawah kepemimpinan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo sengaja mendatangkan master karate dari Jepang untuk melatih kemampuan bela diri para prajurit Kopassus. Salah satu personel Kopassus, Haji Umar, dipilih untuk bertanding langsung dengan master karate tersebut.
Tak disangka, Haji Umar yang memang dikenal dengan kemampuan bela dirinya berhasil menumbangkan sang master karate, hanya dalam satu kali pukulan. Para prajurit Kopassus umumnya memiliki jenis bela diri yang beragam, seperti tarung drajat atau AA boxer dan karate.
2. Terasah dengan Latihan yang Sangat Berat
Ditempa dengan latihan yang sangat berat, prajurit Kopassus semakin terasah dengan kemampuan luar biasa. Beberapa contoh latihan berat yang dijalani prajurit Kopassus adalah latihan menyelam, latihan dropper, dan latihan bertahan hidup di tengah hutan. Melansir Sindonews, prajurit Kopassus harus mempunyai kemampuan menyelam. Latihan menyelam itu biasanya dilakukan di kolam Tribuana dengan kedalaman 17 meter. Selanjutnya adalah latihan dropper yang juga dikenal sebagai jenis latihan paling ekstrem.
Prajurit harus merangkak di tempat berlumpur dengan serbuan tembakan dari pelatih. Tujuannya adalah untuk melatih mental dan fisik. Terakhir, ada latihan survival di tengah hutan yang juga wajib dijalani. Latihan ini membutuhkan kombinasi fisik, mental, dan spiritual prajurit. Dengan perlengkapan dan perbekalan yang sangat minim, prajurit harus sanggup hidup di tengah hutan. Di sisi lain, mereka juga perlu waspada atas segala bahaya yang tengah mengintai.
3. Mampu Bergerak dengan Peralatan Minim
Prajurit Kopassus dapat bergerak dan melakukan operasi dalam kondisi apa pun, termasuk ketika peralatan sedang minim dan langka. Melansir Okezone, pasukan Kopassus tidak memerlukan alat penerang jika sedang melakukan operasi di malam hari. Mereka juga bisa menembak dari jarak tertentu dengan akurat, tanpa memerlukan alat keker. Kopassus juga terkenal dengan kebolehannya dalam melakukan operasi senyap di berbagai medan.