Saham SMGR Diproyeksi yang Naik dengan Adanya Proyek IKN?
INDOWORK,ID, JAKARTA: Proyek Ibukota Negara (IKN) Nusantara merupakan inisiatif dari Pemerintah Indonesia untuk memindahkan ibukota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Biaya total proyek ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 466 triliun (sekitar 32-33 miliar USD), dan akan dibiayai melalui berbagai sumber, termasuk APBN, kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), serta investasi asing dan domestik.
Lalu saham dari kontraktor mana saja yang ikut terdongkrak dari proyek IKN Nusantara? Salah satunya adalah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Emiten ini mengalami kenaikan penjualan pada sektor domestik sekitar 35% secara kuartalan dan 15% secara tahunan pada kuartal III-2023. Pertumbuhan volume juga disebabkan faktor low base pada kuartal keuda lalu. Ini karena adanya momentum Ramadan dan musim panas berkepanjangan yang membantu kelancaran distribusi.
Pertumbuhan signifikan juga terlihat dari penjualan semen curah (bulk) sebesar 10% yoy di kuartal ketiga ini dengan kontribusi yang meningkat mencapai 30%. Padahl, kontribusi semen curah hanya sekitar 23%-25% di tahun sebelumnya.
Bertumbuhnya volumen penjualan semen curah mengindikasikan bahwa penjualan semen untuk kebutuhan konstruksi di Kalimantan mengalami peningkatan. Ini menandakan prospek positif bagi emiten semen seperti SMGR.
Hal tiu paling tidak tergambar dalam target pendapatan SMGR di tahun 2-23-2024 menjadi Rp39 triliun dan Rp40 triliun. Perkiraan laba kotor juga direvisi naik menjadi Rp12,1 triliun untuk tahun 2023 dan 12,4 triliun di tahun 2024.
Maka tidak mustahil para investor pasar modal membeli saham SMGR dengan target harga Rp9400 per saham atau Rp9.200 per saham. Untuk strategi beli lebih rasional dengan Rp7.925 per saham.
INFRASTRUKTUR IKN NUSANTARA
Alasan di balik pemindahan ini beragam, termasuk upaya untuk meredistribusi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang lebih merata di seluruh Indonesia, serta mengurangi beban infrastruktur dan lingkungan di Jakarta, yang saat ini mengalami berbagai masalah mulai dari kemacetan hingga penurunan permukaan tanah.
Lokasi yang telah dipilih untuk IKN Nusantara adalah di antara dua kabupaten di Kalimantan Timur, yaitu Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Masterplan proyek ini dirancang dengan visi pembangunan yang berkelanjutan, melibatkan berbagai aspek mulai dari perencanaan urban, transportasi, hingga keberlanjutan lingkungan.
Pemerintah berencana memindahkan sejumlah institusi pemerintah dan diplomatik, termasuk istana presiden dan gedung parlemen, ke ibukota baru ini. Proses pemindahan ini direncanakan akan dimulai pada tahun 2024, meskipun beberapa sumber lain menyebutkan tahun 2022 sebagai awal pembangunan infrastruktur utama.
Dalam implementasinya, proyek ini melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga pemerintah, konsultan perencanaan, serta kontraktor domestik dan internasional.
Salah satu aspek penting dari proyek ini adalah komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan sosial. Pemerintah berencana untuk membuat IKN Nusantara sebagai model kota cerdas (smart city) dan berkelanjutan, dengan pemanfaatan teknologi terkini serta pendekatan ramah lingkungan dalam perencanaan dan pembangunannya.
Ini termasuk upaya-upaya untuk meminimalkan dampak lingkungan, mengembangkan infrastruktur hijau, serta menerapkan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial dalam setiap aspek pembangunannya.