Era Baru Sejarah WIKA, Kereta Cepat Jakarta-Bandung
INDOWORK.ID, JAKARTA: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) memasuki milestone baru. Pada proyek ini WIKA menjadi satu-satunya kontraktor utama yang berasal dari dalam negeri yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunannya, dengan bergabung dalam konsorsium yang melibatkan kontraktor luar negeri yang memiliki pengalaman panjang pada pembangunan kereta cepat di berbagai negara.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito, dalam siaran pers di laman perusahaan, menyampaikan bahwa peran serta WIKA Group dalam pembangunan proyek KCJB sekaligus menjadi sebuah kesempatan untuk adanya transfer knowledge bagi WIKA Group, dalam hal pembangunan konstruksi kereta cepat.
Pada proyek ini WIKA Group mengerjakan pada lingkup tiga stasiun kereta cepat diantaranya stasiun Halim, Karawang, dan Padalarang. Selain itu, WIKA juga mengerjakan pada lingkup subgrade, jembatan, slab track, pier column, dan box girder. Pelaksanaannya juga turut menyertakan kolaborasi WIKA Group diantaranya WIKA Gedung, WIKA Beton, WIKA Industri Konstruksi.
Pada pengembangan metode kerja, transfer knowledge yang berlangsung diwujudkan dengan penerapan metode Cast in Situ untuk full span girder. Metode Cast in situ secara umum merupakan metode pengecoran di tempat langsung secara bertahap per segmennya, namun yang menjadi keunggulan pada proyek ini, metode cast in situ dilaksanakan secara full span dan sekaligus dengan penyusunan 137 full span box girder pada lintasan kereta cepat.
WIKA Beton sebagai entitas anak berkontribusi dalam memproduksi slab track sebanyak 14.786 unit. Slab track merupakan jenis bantalan beton kereta api pengganti ballast, yang digunakan pada lintasan dengan kecepatan lebih dari 350 km/jam dan beberapa jembatan. Dengan mengadaptasi teknologi dari Tiongkok, slab track dapat diproduksi dengan struktur berkualitas tinggi yang dapat menjaga kenyamanan dan kestabilan kereta, biaya yang lebih efisien disertai perawatan yang relatif mudah.
Tidak hanya itu WIKA Beton juga berkontribusi besar dalam penyediaan struktur beton, antara lain pier, girder, pile cap, dan bored pile yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan pada masing-masing letak pembangunan jembatan. Mutu dan kualitas beton diperhatikan dengan spesifikasi materialnya yang terbuat dari Pasir Tayang di Kalimantan, sehingga berpengaruh pada daya tahan beton mencapai 100 tahun.
Selain WIKA Beton, terdapat dua entitas anak lainnya yang terlibat dalam pembangunan KCJB. WIKA Gedung yang memiliki spesialis pada bidang konstruksi bangunan gedung berkontribusi dalam pembangunan stasiun Halim, Karawang, dan Auxiliary Building pada stasiun Padalarang.
Sementara itu, WIKA Industri Konstruksi ikut andil dalam fabrikasi baja dan instalasi erection pada stasiun Halim, LRT-HSR integrasi, dan Karawang serta pemasangan sound barrier pada lintasan KCJB.
Dengan kesuksesan WIKA dalam pembangunan proyek KCJB, Agung menyampaikan bahwa peran serta WIKA dalam pembangunan KCJB akan semakin menempatkan WIKA pada posisi terdepan dalam pembangunan konstruksi kereta modern di tanah air.
KCIC JAKARTA-BANDUNG
Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi pilihan moda transportasi baru bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan Jakarta-Bandung atau sebaliknya. Untuk menyediakan sarana transportasi yang semakin efektif, pemerintah dan investor yang tergabung dalam PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah merealisasikan adanya Kereta Cepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bepergian ke rute tersebut.
Sejak proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung direncanakan pada tahun 2015 lalu, WIKA Beton berhasil mendapatkan kontrak untuk menjadi salah satu penyedia beton ready mix untuk pembangunan proyek. Total nilai kontrak selama 3 tahun adalah Rp 2.840 miliar, dengan detail kontrak lama senilai Rp 1.490 miliar dan kontrak baru (per 1 November 2019) adalah Rp 1.350 miliar.
Kontrak tersebut merupakan salah satu pemicu kenaikan penjualan produk beton yang signifikan di wilayah DKI Jakarta. Hal ini pula yang menjadikan DKI Jakarta sebagai daerah dengan penjualan produk beton tertinggi di Indonesia.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebagian besar akan dibangun elevated dengan total jalur sepanjang 142,30 km. Pada jalur Kereta Cepat tersebut, kapasitas lintas operasi direncanakan mencapai 198 kereta per hari, dengan kecepatan maksimum mencapai 350 km/jam. Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini akan melewati beberapa stasiun sekaligus di antaranya Stasiun Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar. Keempat stasiun tersebut juga akan dibangun dengan konsep Transit Oriented Development di masing-masing kawasan.
TEKNOLOGI TERBARU
Pada acara sharing knowledge dan alih teknologi tanggal 5 dan 11 November 2019, WIKA Beton yang diwakili oleh Bapak Sidiq Purnomo selaku Direktur Teknik dan Pengembangan beserta jajaran tim manajemen, difasilitasi oleh KCIC melakukan kunjungan pabrik. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat secara langsung serta mempelajari proses produksi full span box girder yang berlokasi di DK-28 Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Ke depannya, diharapkan WIKA Beton juga dapat turut berpartisipasi untuk memproduksi full span box girder.
Dengan bergabungnya WIKA Beton sebagai penyedia utama beton ready mix dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini, diharapkan proses pembangunan dapat berlangsung optimal dan mampu segera hadir memudahkan hari masyarakat Indonesia.