Buku “Bang Nab 2” Sudah Launching, Begini Isinya

INFRASTUKTUR.CO.ID JAKARTA : Buku dengan judul “Bang Nab Pensiuan Nggak Ade Matinye Networking Universality Responsibility Humble Adaptive Youthful ability Integrity” sudah diluncurkan pada Hari Sabtu (17 Agustus 2024).

Acara itu diadakan pada pukul 11.30 sd 13.30 di Resto Jakarta Golf Club Rawamangun Jakarta Timur. Dan berisi puluhan orang.

 

Setelah buku Nurhayadi Anak Betawi di Puncak Telkom Landmark Tower karya Lahyanto Nadie yang meluncur pada 1 April 2020, maka terbitlah buku kedua ini. Nurhayadi menyebutkan sebagai NAB II kisah yaitu tentang Nurhayadi Anak Betawi jilid II.

Jika pada NAB I bercerita tentang perjalanan hidup pria kelahiran 4 Januari 1964 ini sejak lahir, masa kanak-anak, masa remaja, berkarir, hingga pensiun. Kini giliran setelah ia pensiun mencoba membangun dan mengembangkan bisnis.

Buku ini bercerita bagaimana suka-duka nya menghadapi masa pensiun. Umumnya para karyawan menghadapi kondisi pensiun dengan gundah gulana dan galau, namun tidak bagi NAB. Ia terus berikhtiar dengan penuh semangat, meskipun banyak kerikil tajam yang harus dilalui dan berharap suatu saat dapat meraih kesuksesan.

Bab I buku ini memang berkisah tentang masa sulit setelah pensiun, karena terbiasa sibuk dengan urusan kantor, tiba-tiba tidak lagi ke kantor. NAB tak tinggal diam, ia mencoba menciptakan kesuksesan baru dengan berjuang dan berdoa. Ia pun jadi teringat lagu Perjuangan dan Doa karya Rhoma Irama pada tahun 1977, ketika ia masih duduk di bangku SMP.

Pada Bab II, diceritakan tentang merintis usaha, mulai dari membuat café, menjadi agen kaos, menjadi koki dadakan, hingga jualan sembako. Kegigihan NAB patut dicontoh. Ia tidak dapat melihat peluang kecil pun, langsung tembak. Suatu ketika di bulan Desember 2022, ia menghubungi saya (penulis). “Beberapa waktu lalu, saat kita ke tempat Bang Imron, ada salah satu rekan yang punya rumah sakit. Lupa, siapa nama beliau?”

 

Imron yang dimaksud adalah Kepala Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Ada apa gerangan dia? Membuka NAB ingin menawarkan alat kesehatan. Ia ingin menawarkan mesin generator oksigen. Ia mengundang saya untuk menawarkan produk tersebut. “Jika berminat selanjutnya kita temui,” kata NAB penuh semangat.

 

Tidak sampai di situ. Ia mengajak untuk mencari calon konsumen lain dan tentu saja menjanjikan komisi yang menggiurkan. Begitulah NAB. Ia gigih, setiap ada peluang, langsung dibidiknya. Ibarat kata prajurit, “sekecil apa pun lubang, langsung tembak.”

 

Banyak cerita inspiratif yang dituangkan dalam buku ini. Bukan sekadar buku biografi, namun dapat dijadikan referensi dalam belajar mengenai manajemen, pemasaran, hingga mengoptimalkan waktu setelah pensiun.

Bagi NAB, masa pensiun memiliki keberkahan tersendiri. Waktu untuk melakukan berbagai kegiatan, terbuka luas. Manajemen diri yang baik dapat menjadikan masa pensiun menjadi lebih produktif, bahkan menambah pendapatan dan yang terpenting tetap dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Setelah melalui diskusi, maka disepakatilah buku ini berjudul Bang NAB, Pensiunan Nggak Ade Matinye.

What is your reaction?

0
Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly

You may also like

Comments are closed.

More in Humaniora