Kebijakan The Fed, Semoga Indonesia Hujan Duit
INDOWORK.ID, JAKARTA: Earning season datang bersama autumn season. Di AS dan Indonesia juga. Bank bank besar di AS akan mengumumkan laporan kinerja keuangan triwulan 3-2024, Jumat akhir minggu ini.
Bank bank besar di BEI mengikuti. Bukan berarti musim gugur dalam kinerja finansial emiten. Sepanjang kinerja keuangan emiten bersinar, nggak perlu takut amat pada kaku nya kebijakan The Fed. Imbali hasil obligasi menaikkan cost of funds. Tapi kalau bottom line emiten naik melampaui itu, mana ada semut yang tak suka manis.
Indonesia tak mengenal musim gugur. Yang ada musim hujan. Semoga hujan duit
TUGAS UTAMA THE FED
Federal Reserve Board, – The Fed – Otoritas Moneter Amerika Serikat itu, memikul dua tugas utama. Menajaga inflasi – target 2% – dan memacu kesempatan kerja.
Dengan laporan ketenagakerjaan yang kinclong pada September, logis kalau pasar mencerna bahwa The Fed akan lebih fokus pada upaya menarik ke bawah inflasi yang lengket di atas target. Dan tingkat bunga yang tinggi dipercaya mereka sebagai penjinak dan perekat inflasi.
Indeks dolar yang beberapa waktu lalu jinak di seputaran 100, sejak pengumuman pasar tenaga kerja itu meloncat ke atas 102. Kasihan rupiah yang melayang layang tertiup kenaikan USD. Kembali mendekati angka 16.000.
IMBAL HASIL TREASURY MELONCAT
Yang tak kalah memukul, imbal hasil treasury – 10 th – yang anteng di bawah 4% sejak Agustus, juga meloncat kembali ke atas angka psikologis itu. Kemarin ditutup di angka 4,033. Kasihan pasar SBN. Kasihan bursa saham yang sampai bulan lalu menikmati angin inflows, tiba tiba bagai pacar kasmaran yang ditinggal pergi. Seminggu terakhir capital outflows di bursa saham mendekati Rp 5 triliun.
Let bygone be bygone (minjam kalimat Mandela). Nggak usah minum baygon. Minggu ini banyak yang perlu disimak.
Consumer Price Index AS September akan diumumkan minggu ini. Risalah FOMC September, akan dipublikasikan Rabu lusa.
*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id.