Hasil Sulap Rawa Jadi Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang
INFRASTRUKTUR.CO.ID, TERBANGGI BESAR: Jalan Tol Trans Sumatera ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang menggambarkan kawasan rawa yang dialihfungsikan menjadi jalan tol sehingga tampak di sisi kiri dan kanan jalan masih terdapat rawa dan perkebunan.
Dalam proses pembangunan yang menembus lapisan tanah keras sampai 40 meter tersebut, kini tak lagi tampak karena jalan tol mulus telah membelah rawa-rawa tersebut. Hal itu terjadi karena dalam proses pembangunannya telah dilakukan studi khusus rancang bangun konstruksi.
Ruas tol dengan panjang sekitar 330 km, yang melintas di dua provinsi yakni Lampung dan Sumatera Selatan ini menghubungkan kota-kota di kedua provinsi, Tol Bakauheni-Palembang. Di sepajang perjalan tampak perkebunan karet, nanas, singkong, sawit, dan tebu yang mencapai ribuan hektare.
Jalan lintas Sumatera yang merupakan jalan lama, saling melengkapi dengan JTTS. Kendaraan dari perkebunan melintasi Jalan Lintas Sumatera yang lama kemudian masuk ke JTTS sehingga waktu tempuh lebih cepat.
Tol Bakauheni-Palembang terbagi menjadi tiga ruas besar, yakni Bakauheni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, dan Kayu Agung-Palembang. Ruas Kayu Agung-Palembang terhubung langsung dengan ruas Betung yang tersambung dengan tol Palembang-Indralaya.
Ruas pertama dari tol Bakauheni-Palembang adalah Bakauheni-Terbanggi Besar. Ujung selatan dari ruas ini adalah Pelabuhan Bakauheni di Kabupaten Lampung Selatan.
Sedangkan bagian ujung utaranya adalah Kecamatan Terbanggi Besar yang ada di Kabupaten Lampung Tengah. Jalan tol sepanjang 140,94 km ini merupakan ujung paling selatan tol Trans Sumatera.
Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar beroperasi penuh sejak 2019. Pada 2021, tarif tol Bakauheni-Palembang untuk ruas ini adalah Rp112.500 bagi kendaraan golongan I (sedan, jip, pick up, truk kecil, dan bus). Jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar telah lengkap dengan tiga rest area tipe A yang memiliki SPBU. AutoFamily bisa menemukannya di KM 33+000, KM 87+650, dan KM 116+200.
Pemandangan yang mengagumkan terdapat di sisi kiri dan kanan jalan tersebut mulai dari perkebunan maupun aktivitas ekonomi lainnya. Di setiap rest area usaha kecil dan menengah telah tersedia fasilitas meskipun belum seluruhnya ramai.
Pada ruas Bakauheni-Terbanggi Besar di setiap 20 km terdapat rest area lengkap dengan SPBU, Masjid Al Hikmah yang dibangun oleh Hutama Karya sampai minimarket dan rumah makan. Namun pada ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang dan Pematang Panggang-Kayu Agung, tempat peristirahatan di setiap 40 km. Kendaraan dari Jakarta dan Bandung cukup banyak melintasi ruas tersebut.
Baca juga: Hutama Karya Pastikan Pembangunan dan Operasional JTTS Tak Rusak Ekosistem