Anies Rasyid Baswedan, Pegas Politik Paling Menonjol

INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Agaknya sulit menafikan realitas, bahwa Anies Rasyid Baswedan merupakan pegas politik paling menonjol. Dia perlu mitra, pendamping yang kapasitasnya tidak terlalu senjang, dan mempunyai keunggulan khas, sesuai dengan formasi tantangan yang akan dihadapi di tengah situasi kehidupan yang tak pasti.

Makin ditekan, kian melenting. Makin dikecilkan, kian nampak kebesarannya. Makin dipinggirkan dan dikucilkan, kian bergerak ke sentrum dan menjadi pusat perhatian khalayak.

Di negeri yang memandang figur menjadi faktor utama katimbang tantangan yang akan dihadapi, Anies menjadi figur pemimpin tempat rakyat menitipkan asa.

Kepemimpinannya sebagai Gubernur Jakarta, sejak 16 Oktober 2017 — yang tak pernah sepi dari bulian, cercaan, dan pujian — menyibak fakta ironis yang pahit: bangsa ini punya banyak petinggi, akan tetapi miskin pemimpin; punya banyak politisi, namun hanya sedikit mempunyai negarawan.

Eksistensi Anies disangga oleh kinerja dan aksi visioneeringnya yang mewujud nyata menjadi realitas, terutama kemauan dan kemampuannya menunaikan janji-janji politik.

Dibandingkan dengan sejumlah figur lain, Anies selama 4 tahun terakhir, mengalami proses penempaan alamiah yang terus mematangkan dan mendewasakan dirinya sebagai pemimpin.

FAKTOR MENARIK BAGI PARPOL

Ilmu pengetahuan yang luas dan kerja profesional sebagai bagian integral dari gaya hidup kreatif, inovatif, berkelanjutan (sustainable), menunjukkan Anies adalah sosok pemimpin masa depan yang siap menjawab beragam cabaran utama.

Anies menjadi sosok pemimpin yang dipandang relevan untuk menjawab tantangan masa depan (minimal periode 2024-2029) di sektor kesehatan, ekonomi, budaya dan religi, pendidikan, singularitas dan transhumanisma – selaras dengan perkembangan sains dan teknologi, ekologi, dan politik – khasnya peoples sovereignty yang terkait dengan nation dignity.

Saya sepakat dengan berbagai pandangan teman-teman di luar Indonesia, bahwa Anies dengan adab dan keseimbangan kecerdasan – kearifan, merupakan pegas politik yang terukur lentingannya kala mendapat tekanan.

Maknanya adalah Anies akan menjadi faktor yang sangat menarik bagi partai politik untuk mengangkat eksistensi (popularitas dan elektabilitas) menjelang tiba Pemilihan Umum 2024.

Sebagai sosok nasionalis religius yang merupakan potret insan Pancasilais yang sangat paham tentang esensi dan hakekat sesanti bhinneka tunggal ika, Anies adalah sosok pemimpin yang amat mungkin memberi nilai lebih demokrasi sebagai cara mencapai harmoni – keseimbangan kebangsaan.

Watak dan perilaku Anies sebagai pemimpin, ditopang oleh lintas panjang pengalaman sebagai aktivis di masa belia – mahasiswa, akademisi, negarawan, dan pemimpin yang mengemban fungsi pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan rakyat.

UNIVERSSE PROSPERITY

Gubernur Anies

Inilah yang — antara lain — membuat Anies mudah menempati posisi sebagai subyek dalam dialog pemikiran di segala lingkup (nasional – internasional).

Terutama, karena Anies memberikan cara (the way of solution) dan bukan alasan (reason) ketika menghadapi masalah. Watak trouble shooter dan solution hunter yang menjadi keperluan dalam kepemimpinan dunia.

Kepekaan Anies terhadap persoalan-persoalan kemanusiaan, keadilan, disertai dengan sikapnya yang inklusif, demokratis, egaliter, dan kosmopolit akan selalu membuatnya siap berinteraksi dengan perubahan besar dunia. Termasuk merespon arah baru transformasi dari globalisme yang timpang ke arah universalisme berbasis ekuitas dan ekualitas.

Berbagai pemikiran dan aksi yang dilakukan Anies merespon arus kapitalisme yang mudah goyah atau arus sosialisme belakangan mudah mengalami disorientasi, menunjukkan pengetahuan dan kemampuannya dalam menghadapi situasi krisis (kesehatan dan ekonomi, misalnya).

Anies punya daya menggagas universe prosperity – kesejahteraan semesta, dengan menyeimbangkan ekologi, ekosistem, termasuk pengembangan ekonomi hijau yang tak usai dibincangkan sejak dekade 2010-an.

Berbagai gagasan dan aksi Anies dalam konteks ini, memungkinkannya punya kemauan dan kemampuan menghadapi – mengatasi krisis pangan, krisis air, dan krisis energi.

MELESAT BERSAMA

Dalam konteks politik, Anies adalah sosok pemimpin Indonesia kini yang sangat fasih memahami, menerjemahkan, dan mengelola hakikat bhinneka tunggal ika secara aktual dan sesuai dengan nilai-nilai hidup post modernisma dan post industrial society.

Menempatkan pluralisme dan multikulturalisme secara proporsional dan tepat, sebagai keniscayaan dan pangkal perjuangan manusia menuju one earth, one world.

Upaya-upaya menggerogoti eksistensi dan sosok kepemimpinan Anies dengan melontarkan isu politik identitas, perkauman, ekstrimitas kiri-kanan, sektarian, dan sejenisnya, sama halnya dengan aksi kaum pandir melontar dengan boomerang.

Namun demikian, saya tetap memandang Anies sebagai manusia dengan segala keterbatasan dengan beban amanah membawa bangsa melintasi keterbatasan itu.

Karenanya dia perlu mitra, pendamping yang kapasitasnya tidak terlalu senjang, dan mempunyai keunggulan khas, sesuai dengan formasi tantangan yang akan dihadapi di tengah situasi kehidupan yang tak pasti, gamang, ribet, dan mendua.

Partai-partai politik yang mempunyai ikatan historis dengan Anies – langsung tak tak langsung -, dengan kader-kader internal yang mumpuni, tidak terjebak pada orientasi pragmatisme politik (apalagi terjebak dalam politik transaksional), dan tidak tercemar rasuah boleh diprediksi akan melesat bersama.

Rakyat paham, parpol mana saja yang menyediakan harapan hidup lebih baik hari esok.

*) Ditulis oleh Budayawan Syamsuddin Ch. Haesy

 

What is your reaction?

0
Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly

You may also like

Comments are closed.

More in Humaniora