Jasa Marga Selalu Tingkatkan Nilai Perusahaan Sebagai Strategi Bisnis

INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Penciptaan nilai (value creation) merupakan salah satu strategi perusahaan untuk mengoptimalkan dan meningkatkan semua aset yang dimiliki untuk bisa menjaga momentum ekspansi atau pertumbuhan perusahaan.

Melalui strategi penciptaan nilai maka suatu perusahaan tidak hanya mampu meningkatkan efisiensi produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Tetapi mampu mengidentifikasi peluang bisnis baru dalam rantai nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan. Oleh karenanya, tidak jarang ketika suatu perusahaan melakukan strategi value-creation seringkali disertai dengan strategi diversifikasi usaha.

Mengidentifikasi dan mengoptimalkan peluang bisnis baru berarti perusahaan tidak hanya menciptakan produk dan layanan baru, tetapi juga area bisnis baru. Proses ini kemudian dikenal sebagai Corporate Strategy, suatu bentuk strategi diversifikasi bisnis. Tergantung pada pelaksanaannya, perusahaan induk dapat membuat anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya (Subsidiary Company) atau joint venture dengan satu atau lebih perusahaan lain (Equity Joint Venture).

Banyak penelitian akademis yang menunjukkan bahwa strategi ekspansi korporasi yang menghasilkan temuan bahwa diversifikasi usaha yang terkait dengan bisnis inti (related diversification) lebih baik dibandingkan dengan diversifikasi non-related atau konglomerasi (Hoskisson et al., 2009). Diversifikasi yang bersifat related memiliki keunggulan dengan adanya economics of scope melalui pemanfaatan bersama sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki mampu menekan biaya dan meningkatkan manfaat diferensiasi produk/jasa.

Strategi Korporasi Jasa Marga

Melalui strategi korporasi ini maka suatu perusahaan akan dapat mengoptimalkan knowledge, skill, kompetensi, aset fisik, capital network, fasilitas produksi, mesin dan peralatan yang dimiliki untuk meningkatkan nilai perusahaan. Sementara itu, diversifikasi non-related atau konglomerat seringkali dihadapkan pada kompleksitas tata kelola perusahaan dan administrasi, mahalnya investasi dan sangat berisiko sulit bertahan ketika ekonomi berada dalam situasi krisis dan lingkungan bisnis berada dalam situasi yang sulit.

Jasa Marga menggunakan strategis diversifikasi usaha yang bersifat related dan bukan non-related/ konglomerasi. Ekspansi bisnis Jasa Marga akan dilakukan tidak hanya dengan meningkatkan jangkauan produk dan layanan. Tetapi juga dengan mendirikan anak perusahaan yang terkait dengan pengusahaan dan pengelolaan jalan tol.

Peluang dan potensi bisnis dalam pembangunan jalan tol baru dan pengelolaan jalan tol merupakan peluang bagi Jasa Marga untuk menambah bidang usaha. Bidang usaha ini akan meningkatkan nilai perusahaan. Momentum Jasa Marga di bidang ini semakin diperkuat ketika pemerintah memiliki program nasional untuk mempercepat dan memperluas pembangunan jalan tol di Indonesia.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan konektivitas atau konektivitas antar wilayah dan memperkuat sistem logistik nasional. Untuk itu, Jasa Marga melakukan transformasi business model dan business process untuk menghadapi tantangan dan peluang bisnis baru. Perlu diketahui bahwa beberapa unit usaha baru Jasa Marga telah terbentuk. Hal ini tidak hanya melengkapi portofolio produk dan bisnis untuk bisnis jalan tol, tetapi juga menambah nilai lebih bagi perusahaan.

Bidang Usaha Properti Jasa Marga

Pada tahun 1988, Jasa Marga mendirikan PT Jasa Layanan Pemeliharaan (JLP) yang bergerak di bidang pemeliharaan jalan seperti landscape (penghijauan dan penataan pohon), pembersihan, pengecatan struktur, perbaikan dan penggantian marka jalan, perbaikan gerbang tol dan beautifikasi di sepanjang jalan tol. Di tahun 2015, Jasa Marga mendirikan Jasa Marga Tollroad Operation (JMTO) yang bergerak di bidang jasa layanan operasi seperti transaksi dan layanan lalu lintas jalan tol.

Selain itu, Jasa Marga juga memiliki unit usaha yang disebut sebagai PT Jasamarga Related Business (JMRB) yang merupakan unit usaha baru dibidang properti. Unit usaha ini memfasilitasi berbagai usaha seperti pemasangan jaringan fiber optic, sewa lahan dan SPBU.

Jenis usaha Jasa Marga juga semakin lengkap dengan dibentuknya unit usaha PT Jasamarga Properti (JMP) yang berdiri sejak tahun 2013. Unit usaha ini fokus pada pengembangan land development, hunian eksklusif, waterpark, hotel, dan area komersial di sekitar koridor jalan tol.

Bisnis properti yang dibutuhkan masyarakat koridor jalan tol merupakan bukti transformasi Jasa Marga. Jasa Marga menjadi perusahaan dengan portofolio bisnis yang lebih lengkap dari sebelumnya. Kita harus berterima kasih kepada Jasa Marga atas kejeliannya dalam menjajaki setiap peluang dan bisnis baru di kawasan jalan tol.

Hal ini dibuktikan dengan visi dari Direktur Pengembangan Jasa Marga Adrian Priohutomo yang selalu berusaha untuk menemukan peluang usaha dan bisnis baru di koridor jalan tol. Melalui anak perusahaan yaitu PT Jasamarga Properti (JMP) akan mengembangkan kawasan dengan dua alternatif model yaitu Transit Centered Development (TCD) dan Transit Oriented Development (TOD).

Alhasil, Jasa Marga membangun peluang bisnis baru yang bertujuan untuk mengoptimalkan nilai perusahaan di masa depan. Jasa Marga juga memperkuat fondasi keuangan perusahaan. Dari sekian banyak strategi yang diterapkan, dapat disimpulkan bahwa jiwa wirausaha Jasa Marga yang tinggi tercermin dari inovasi yang terus menerus telah menjadikan Jasa Marga sebagai perusahaan yang berkualitas.

You may also like

Comments are closed.

More in Bisnis