Jasa Marga Perhatikan Kualitas Hingga Unggul Bersaing
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Sebagai perusahaan plat merah, Jasa Marga sangat memahami pentingnya kualitas prima atas jalannya operasi perusahaan (operation excellence) sebagai sumber keunggulan bersaing (source of competitive advantage).
Selain sebagai perusahaan yang membangun Jalan Tol, Kepuasan masyarakat menjadi salah satu parameter untuk mengukur kualitas operasi perusahaan dalam menjamin kemudahan dan kelancaran pengguna Jalan Tol.
Terlebih lagi, di beberapa moment tertentu seperti di saat arus mudik-balik di setiap liburan lebaran dan tahun baru menuntut persiapan yang matang agar tidak terjadi sumbatan, antrean yang panjang dan sekaligus terjaminnya keselamatan pengguna Jalan Tol.
Di luar moment arus mudik-balik, Jasa Marga juga semakin dituntut untuk mampu menjaga kualitas Jalan Tol (e.g., rambu-rambu, estetika, penerangan, kualitas jalan dan marka jalan) serta kemudahan pembayaran di gardu Tol.
Inovasi Layanan Prima Kepuasan Masyarakat Pengguna/Konsumen Sumber Keunggulan Bersaing (Source of Competitive Advantage) Kualitas Prima Operasional Perusahaan (Operation Excellence) Tingginya harapan masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang prima dari Jasa Marga direspons melalui serangkaian inovasi pelayanan yang telah, sedang dan yang dipersiapkan oleh Jasa Marga.
Salah satu landmark dari keberhasilan Jasa Marga dalam pengoperasian Jalan Tol adalah skema pembayaran 100 persen non tunai. Melalui mekanisme Gerbang Tol Otomatis (GTO), Jasa Marga menjadi pengelola Jalan Tol pertama yang menggunakan skema pembayaran non tunai guna tidak hanya mendukung Gerakan Nasional Non tunai (GNNT) tetapi juga kemudahan dan kenyamanan masyarakat pengguna Jalan Tol.
Pemasangan RTMS, VMS, dan CCTV
Selain itu, Jasa Marga juga aktif dalam pemanfaatan teknologi mutakhir untuk memodernisasi sistem pelayanan lalu lintas. Sejumlah aplikasi teknologi digunakan seperti Road Traffic Microwave System (RTMS), Variable Message Signs (VMS), dan Closed Circuit Television System (CCTV).
Melalui penerapan teknologi RTMS dan CCTV maka Jasa Marga dapat dengan mudah memonitor baik volume kendaraan, kepadatan dan titik kepadatan Jalan Tol. Sehingga dapat dicarikan solusinya secara real-time dan masyarakat pengguna jalan Tol juga akan dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang jalur yang akan ditempuh.
Dalam menjamin hadirnya operation excellence, Jasa Marga berlomba dengan harapan dan kebutuhan masyarakat. Internal operasi perusahaan telah diarahkan agar harapan pengguna jalan akan kualitasfisik jalan Tol selalu terjaga prima.
Sejumlah inovasi dan pemanfaatan teknologi dilakukan oleh Jasa Marga untuk menjamin kelancaran teknis pemeliharaan dari mulai penataan landscape, beautifikasi sarana penunjang, dan penggunaan Jasa Marga Integrated Maintenance Management System (JIMMS).
Penggunaan Sistem Yang Terintegrasi
Khususnya tentang JIMMS, Jasa Marga telah memiliki sistem yang mengintegrasikan pangkalan data dengan proses pengambilan keputusan untuk tidak hanya memudahkan dalam pemetaan kerusakan jalan tetapi juga penyusunan program-program pemeliharannnya. Dengan tidak kurang dari 680 km ruas jalan Tol yang dioperasikan Jasa Marga, maka proses pemeliharaan menjadi semakin kompleks dan tidak bisa lagi dilakukan secara manual.
Oleh karenanya, strategi operasi Jasa Marga yang menggunakan sistem terintegrasi merupakan kebijakan yang tepat untuk menjamin hadirnya kualitas operasi perusahaan yang handal, cepat, efisien dan efektif. Keberhasilan Jasa Marga dalam meng-inkorporasi teknologi terbaru dalam sistem operasi perusahaan ternyata tidak terlepas dari program transformasi di bidang layanan operasi.
Serangkaian aktivitas dilakukan untuk menjamin hadirnya budaya mutu dan pelayanan prima operasi perusahaan. Dari mulai secara konsisten melakukan evaluasi atas prosedur, kebijakan penggunaan teknologi utamanya traffic management, peningkatan kenyamanan pengguna jalan Tol, dan standard pengukuran kualitas kerja berbasis penilaian konsumen (consumer based performance evaluation).
Jasa Marga Senantiasa Meningkatkan Kualitas Layanan
Kombinasi dari inisiatif strategis di bidang operasi membuat Jasa Marga selalu mampu menjaga harapan masyarakat pengguna jalan Tol akan kualitas layanan yang dibutuhkan. Kesan perusahaan plat merah yang sulit mengadopsi kemajuan teknologi mutakhir dalam operasi perusahaan juga terhapuskan oleh sejumlah program yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh Jasa Marga.
Misalnya, penggunaan teknologi E-Hawk mampu mendeteksi secara dini kerusakan jalan Tol, memberikan informasi dan tindakan cepat perbaikannya. Selain itu juga, Direktur Operasi Jasa Marga Mohamad Sofyan juga menjelaskan komitmen perusahaan akan digitilisasi sistem transaksi di jalan Tol yang dikelola Jasa Marga.
Desain transaksi non tunai yang saat ini berlangsung Single Lane Free Flow (SLFL) merupakan tahapan awal untuk mewujudkan sistem Multiple Lane Free Flow (MLFL). Dimana tujuan dari penerapan MLFL adalah untuk menciptakan transaksi gardu Tol yang efisien, lancar, aman dan nyaman.
Untuk mewujudkan operation excellence, Jasa Marga sangat menyadari bahwa mengelola Jalan Tol membutuhkan sinergi dari berbagai pihak. Oleh karenanya, komitmen manajemen Jasa Marga untuk melakukan kolaborasi-produktif dengan berbagai pihak sangat menentukan baik kelancaran, kenyamanan dan keamanan masyarakat pengguna jalan Tol.
Kerja kolaboratif lintas sektor bersama pihak lain seperti Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Republik Indonesia, Kementrian Perhubungan, Kementrian PUPR, Kementrian Lingkungan Hidup, dan mitras strategis baik perusahaan BUMN lainnya(perbankan maupun non-perbankan) maupun swasta telah membuat kualitas layanan operasi Jasa Marga semakin handal dan terpercaya.
Tidak hanya dalam memastikan operasi perusahaan secara rutin berjalan dengan baik, tetapi juga program pengembangan dan sekaligus memastikan operasi pelayanan di saat-saat penting seperti arus mudik-balik lebaran dan tahun baru dapat berjalan secara lancar, nyaman dan aman bagi masyarakat pengguna jalan Tol.