Industri Otomotif: Kontribusi Besar terhadap Perekonomian Global
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Industri otomotif merupakan salah satu subsektor andalan yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian sebuah negara.
Itulah sebabnya di seluruh dunia, ketika berbicara mengenai industri otomotif, maka negara akan hadir dengan membuat kebijakan yang berpihak bagi pertumbuhan dan perkembangan industri tersebut.
International Labour Organization (ILO) merilis data bahwa saat ini industri otomotif menjadi gantungan hidup 14 juta orang yang bekerja secara langsung di pabrik (ILO, 2020:8). Kontribusi ini belum menghitung rantai produksi dari hulu ke hilir yang melibatkan mulai dari industri hulu, pemasok komponen, IKM, hingga jaringan penjualan.
Industri Otomotif di Indonesia: Kontribusi dan Peran Strategisnya
Di Indonesia, berdasarkan informasi Kementerian Perindustrian, industri otomotif menyerap sedikitnya 1,5 juta pekerja. Para pekerja tersebut terlibat di berbagai jenjang rantai pasok hingga tenaga penjualan.
Sedangkan kontribusi ekonomi sektor otomotif bagi perekonomian nasional pun cukup signifikan. Sektor otomotif yang masuk dalam rumpun industri manufaktur itu, menyumbang sedikitnya 3%-4% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Belum lagi menghitung kontribusi positif terhadap neraca dagang. Seperti dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2019, total nilai ekspor otomotif mencapai US$4,3 miliar, sedangkan pada saat bersamaan nilai impor mencapai US$2,3 miliar. Alhasil, subsektor otomotif menyumbang surplus neraca dagang mencapai US$2 miliar.
Peran strategis industri otomotif inilah yang membuat tiap negara berlomba menguatkan produksi lokal masing-masing. Tiap negara merancang seluruh kebijakan investasi yang longgar agar dapat menggaet investor besar, selain memberikan berbagai kemudahan fiskal maupun insentif untuk menggenjot produksi lokal.
Singkatnya, kemandirian dan kemajuan industri otomotif nasional dapat mengurangi beban importasi sekaligus membuka peluang guna menangguk untung dari perdagangan internasional.
Tak heran jika setiap negara di dunia berkompetisi ketat di dalam sektor otomotif. Kini, sejumlah negara berkembang di kawasan Asia Tenggara/Asean pun ikut berlomba menuju swasembada produk otomotif. Terlebih untuk kancah Asia, selain negara berkembang, negara industri unggulan seperti India dan Tiongkok masih terus mengincar ceruk pasar besar otomotif dunia.
Hal ini terlihat jelas, pada materi-materi yang dibahas pada Automotive Forum pada 2017. Dalam forum tersebut, terungkap kebijakan masing-masing negara di kawasan Asia Pasifik yang pro secara ekstra terhadap pengembangan industri otomotif.