Rencana Pembangunan Jalan Tol Puncak Habiskan Anggaran Rp24,37 triliun

INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Prahara klasik itu bernama Kemacetan di kawasan Piuncak, Bogor. Setiap kali akhir pekan tiba, kemacetan mulai dari Gadog, Megamendung, sampai ke Cipanas. Apalagi bila ada tanggal merah dan liburan panjang, serta perayaan hari besar. Kemcatan seolah menjadi persoalan yang tidak pernah selesai.

Untuk polemik tersebut, pemerintah berencana membangun jalan tol di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat sebagai upaya mengurai kemacetan parah yang sering terjadi daerah tersebut. Saat ini, proses dari rencana pembangunan tol puncak itu masih dalam kajian dan studi prakarsa.

Jaringan yang direncanakan ini akan tersambung dengan tol Bogor – Ciawi – Sukabumi (Bocimi). dari kawasan Caringin dan ujungnya berada di Cianjur sepanjang 52 kilometer.

Nantinya pembangunan tol akan dilakukan dalam 5 seksi, namun saat ini pihaknya masih menunggu kepastian studi dari pihak perusahaan swasta sebagai pemrakarsa jalan tol.

Danang Parikesit

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit, dalam keterangan resmi di website, menjelaskan, proyek jalan tol puncak tersebut tergabung dalam Jalan Tol Caringin-Puncak-Cianjur.

“Hal tersebut sudah masuk dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Tol dengan target terbangun/operasi pada 2030-2034,” lanjutnya. 

Adapun, pembangunan jalan tol itu memakan biaya Rp 24,37 triliun yang terdiri lima seksi tol sepanjang 51,8 km. Secara rinci, seksi 1 sepanjang 11,6 km sekitar Rp 3,1 triliun.

Kemudian, seksi 2 sepanjang 6,9 km sebesar Rp 2,4 triliun, seksi 3 sepanjang 9,7 km sebesar Rp 8,02 triliun. Lalu, seksi 4 sepanjang 7,3 km sebesar Rp 1,68 triliun dan seksi 5 sepanjang 16,3 km sebesar Rp 9,07 triliun.

Kemudian, untuk perusahaan sebagai operator yaitu PT Matrasarana Arsitama dan Swoosh Capital KFT. Rencananya, tahun 2023 ini ada beberapa tahapan yang bakal ditempuh, selain kajian atau Feasibility Studies (FS). Yaitu, akan dilakukan kajian AMDAL atau Analisis Dampak Lingkungan. Sedangkan di tahun 2024 akan dilakukan pengadaan tanah serta Detail Engineering Design (DCD).

Tol Puncak ini terdiri dari 5 seksi, yaitu:

– seksi I sepanjang 11,6 km

– seksi II sepanjang 6,9 km

– seksi III sepanjang 9,7 km

– seksi IV sepanjang 7,3

– seksi V sepanjang 16,3 km.

You may also like

Comments are closed.

More in Headline