Jargon Wall Street, dari Saham Membosankan hingga Menggairahkan

INDOWORK.ID, JAKARTA: Wall street mempopulerkan banyak jargons – idiomatic expressions – yang boleh jadi tak dipahami oleh mereka yang bukan investor. Coba simak beberapa berikut ini: Don’t throw the baby out with the bathwater; Add fuel to the fire; No tree grows to tjhe sky; Bitter pill tp swallow; Bang for the buck; dst.

Saya menyukai jargon-jargon itu. Tak sekedar bumbu penyedap yang membuat investment becoming something really fun, tapi mengantarkan imajinasi pada pemahaman – insights – yang komprehensif dan mendalam.

Salah satu yang saya aplikasikan dalam praktek investasi saya adalah dikotomoi antara boring stocks dan exciting stocks.Diterjemahkan secara harfiah menjadi saham yang membosankan dan saham yang seru menggairahkan.

Lha, apa asyiknya saham yang membosankan? Saya, dalam beberapa hal, orang yang gampang bosan. Tapi dalam pembentukan portfolio, saya lebih memilih boring stocks.

MEMACU ADRENALIN

Exciting stocks adalah ombak dengan amplitudo yang tinggi. Roller coaster yang memacu adrenalin sampai ke titik maksimum. Saham grup Prayogo Pangestu, beberapa waktu belakangan, bisa menjadi contoh yang sangat pas menggambarkan exciting stocks.

Saham saham high-tech, bioteknologi, laboratorium berusaha menemukan obat yang elum pernah ada, perusahaan perusahaan yang ushering new way of doing things, AI, IoT dst. Kapitalisasai Pasar Modal Amerika Serikat didominasi oleh exciting stocks: AAMTN. Apple, Amazon, Microsoft, Tesla dan Nvidia.

Bursa Efek Indonesia menuju ke situ. Di dorong ke arah situ oleh otoritas dan SRO’s. Boring Stocks seperti BBCA, BBRI, BMRI, ASII, UNTR masih berada di deretan atas. Tapi GOTO, BUKA, BREN dkk mulai menyeruduk ke atas. Merebut posisi.

Sebagian exciting stocks memang matahari dan pelangi. Sebagian jadi sampah membusuk. Para pemain exciting stocks,sebagian memang bukan main (prsetasi portfolionya). Tapi sebagian yang lain menjadi korban permainan!. Harga saham meroket ke langit. End up overvalued. Lalu terjerembab kembali ke kubangan.

Saya lebih menyukai dan memilih boring stocks. Saham-saham yang harganya nyaris nggak kemana-mana. Saham saham utilities yang bertumbuh pelan tapi pasti. Saham saham berikut, boleh jadi tak terlalu “membosankan” tapi memenuhi kriteria boring stocks. KDSI, ASII, UNTR, IPCM, MTEL, ISSP dan OBMD.

Saham-saham yang harganya mendatar – flat – di BEI umumnya karena absennya dua faktor.

Pertama, tidak diminati asing atau diminati sedikit sekali, mungkin karena kapitalisasi relatif kecil, free float terbatas dan likuiditas relatif tipis.

Kedua, tidak hadirnya bandar. Meja judi yang sepi.

Kata “boring” itu, misleading. Saya mau bikin definisi sendiri. Boring stocks adalah “not exciting in price movement, but exciting in financial performance”. In the long run, prove tehemselves as investment gems.

So, invest your long term rupiah in excellent companies and watch them grow in value (not necessarily in share price) over time.

Memang membosankan.

*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.di

What is your reaction?

0
Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly

You may also like

Comments are closed.

More in Bisnis