Saham Bumi, Otoritas dan Bursa Tidak Adil
INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Izinkan saya berteriak lagi. Inilah drama langit saham BUMI menjelang tutup pasar, Selasa, 11 Oktober 2022, setelah RUPSLB menyetujui private placement pada harga jauh di bawah harga pasar.
Ketika harga saham di pasar menyentuh Rp246, Otoritas dan Bursa membuka gerbang bagi “orang orang tajir” untuk menyetor saham baru pada harga Rp120. Saya tidak antipati kepada orang-orang kaya. Tapi saya membenci ketidak-adilan. Saya membenci perlakuan tidak adil!
OMONG KOSONG
Pertama, karakteristik price priority dan time priority yang menjadi tanda sebuah bursa efek menjadi omong kosong besar.
Kedua, di bursa saham yang maju, mereka fasilitasi hostile take over.
Orang yang ingin mengambil alih pengendalian suatu perusahaan, silakan masuk gelanggang. Bertarung secara terbuka dalam tender terbuka. Pemenangnya adalah orang tajir yang berani membeli paling mahal.
Saya tidak berpretensi mampu mengubah apa pun. Tapi saya tidak akan pernah diam kalau pasar modal Indonesia menjadi persekongkolan pengusaha dan penguasa untuk memperkaya orang kaya atas ongkos investor ritel, secara tidak adil.
*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Infrastruktur.co.id