Jasa Marga Komitmen Meningkatkan Industri Jalan Tol Indonesia

INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Perkembangan industri jalan Tol di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya laju pertumbuhan PDB, perkembangan komposisi masyarakat, pergerakan suku bunga, dan kebijakan pemerintah.

Faktor-faktor ini diperkirakan akan menopang pertumbuhan industri jalan Tol. Laju pertumbuhan PDB Indonesia menunjukkan peningkatan, dari 4,79% (2015) menjadi 5,02% (2016) dan 5,07% (2017). Selain itu, jumlah masyarakat ekonomi menengah (middle class) dalam komposisi masyarakat Indonesia diproyeksikan semakin meningkat. Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan populasi kelas menengah ini diperkirakan akan mendorong tumbuhnya permintaan untuk kendaraan bermotor.

Dan alhasil kebutuhan pembangunan jalan dalam rangka meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia juga semakin bertambah besar. Kedua hal itu akan mendorong permintaan akan daerah hunian, terutama di area Kota Terpadu Mandiri (KTM). Hal ini didukung pula oleh kebijakan pemerintah untuk memudahkan kepemilikan rumah bagi masyarakat.

Kebijakan pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia dengan berbagai cara mengusahakan pembangunan jalan Tol membuat prospek perkembangan industri jalan Tol di Indonesia semakin cerah ke depan. Untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan pada 2025 Indonesia memiliki jalan Tol sepanjang 6.115 km.

Jasa Marga Semakin Optimis

Dengan prospek pertumbuhan industri jalan Tol yang semakin baik dan berbekal pencapaian kinerja perusahaan yang semakin positif selama beberapa tahun terakhir, maka Jasa Marga pantas optimis dalam menatap masa depannya. Hingga akhir 2017 Jasa Marga telah mengoperasikan jalan Tol sepanjang 680 km atau 62% dari total keseluruhan panjang jalan Tol beroperasi di Indonesia. Selanjutnya, sebagai wujud komitmen Jasa Marga mendukung rencana pembangunan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan jalan Tol, Jasa Marga menargetkan pada 2018 sanggup mengembangkan jalan Tol sepanjang 337,12 km.

Melihat upaya pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur, manajemen Jasa Marga optimis bahwa kedepannya akan memiliki hak konsesi jalan Tol sepanjang 2.000 km. Jasa Marga dengan optimis juga sanggup mengoperasikan 1.260 km jalan Tol dengan nilai aset hingga Rp112 triliun. Manajemen Jasa Marga yakin bahwa keseluruhan jalan Tol yang mampu dioperasikan hingga akhir 2020 adalah sepanjang ±1.497 km. Artinya, jalan Tol baru yang akan dioperasikan Jasa Marga bertambah sepanjang ±800 km naik dua kali lipat lebih dibanding 2017.

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, manajemen Jasa Marga juga yakin bahwa volume transaksi yang diperoleh Jasa Marga akan terus meningkat. Hal ini ditopang oleh peningkatan layanan operasional Jasa Marga kepada para pengguna jalan melalui proses integrasi pengoperasian jalan Tol seperti yang telah dilakukan di Jalan Tol Jakarta-Tangerang dan Tangerang-Merak serta perubahan sistem transaksi di Jalan Tol Jagorawi.

Dengan semakin bertambahnya panjang jalan Tol di Indonesia baik yang dimiliki oleh Jasa Marga maupun badan usaha jalan Tol lainnya, manajemen Jasa Marga juga yakin dapat meningkatkan pendapatan usaha Jasa Marga lainnya, seperti dari jasa layanan pemeliharaan, jasa pengoperasian jalan Tol, pengelolaan properti, dan rest area melalui anak-anak perusahaan Jasa Marga.

Perkembangan dan Inovasi

Dari sisi pendanaan, Jasa Marga telah melakukan beberapa inovasi guna memenuhi kebutuhan dana untuk membangun ruas-ruas jalan Tol baru. Jasa Marga telah menerbitkan KIK-EBA Pendapatan Tol Jagorawi, Obligasi I (Project bond) Marga Lingkar Jakarta I serta IDR Global Bond.

Agar Jasa Marga tetap menempati posisi sebagai pemimpin pasar dalam pengoperasian jalan Tol di Indonesia, Jasa Marga melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan panjang jalan Tol yang dioperasikan dengan membangun ruas-ruas Tol baru yang memiliki kelayakan dari segi finansial. Pengoperasian jalan Tol baru yang diusahakan oleh Jasa Marga harus terkoneksi dengan jalan Tol yang telah beroperasi untuk memberikan jaminan adanya volume lalu lintas pada jalan-jalan Tol baru.

Sebagian besar jalan Tol baru yang diusahakan oleh Jasa Marga saat ini terkoneksi dengan jalan Tol yang telah beroperasi. Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Desi Arryani menyadari sepenuhnya bahwa Jasa Marga sekarang semakin besar dengan kecepatan tinggi. Konsesi jalan Tol yang didapat Jasa Marga semakin meningkat. Jalan Tol yang beroperasi juga bertambah. Demikian pula usaha-usaha Jasa Marga lainnya. “Oleh sebab itu, kami harus cepat menyesuaikan diri,” tegas Desi.

Penyesuaian diri itu dilakukan dengan melakukan transformasi organisasi. Hal itu antara lain diwujudkan dengan pembaharuan visi, yaitu “Menjadi perusahaan jalan Tol nasional terbesar, terpercaya, dan berkesinambungan” Misi perusahaan juga telah diperbarui, yaitu: (1) Memimpin pembangunan jalan Tol di Indonesia untuk meningkatkan konektivitas nasional; (2) Menjalankan usaha jalan Tol di seluruh rantai nilai secara profesional dan berkesinambungan; (3) Memaksimalkan pengembangan kawasan untuk meningkatkan kemajuan masyarakat dan keuntungan perusahaan; (4) Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan pelayanan prima.

Program Yang Strategis

Jasa Marga juga telah menyusun framework arahan strategis Jasa Marga untuk 2018-2022. Ada 8 program inisiatif strategis yang digagas, yaitu (1) Meningkatkan Kinerja Fundamental Perusahaan (Fix Fundamentals); (2) Optimalisasi Aset (Asset Optimization); (3) Ekspansi Bisnis Jalan Tol (Toll Road Business Expansion); (4) Ekspansi Bisnis Non Jalan Tol (Other Business Expansion); (5) Optimalisasi Pengelolaan Portofolio Bisnis Jasa Marga (Portfolio Management); (6) Pengembangan Organisasi dan Proses Bisnis Perusahaan (Organization & Business Process); (7) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kapabilitas (HR & Capabilities); dan (8) Optimalisasi Strategi Komunikasi Perusahaan (Communication Strategy).

Tidak cukup dengan itu, sebagai pondasi kedelapan program inisiatif strategis itu, Jasa Marga juga telah berhasil menetapkan tata nilai yang melandasi seluruh aktivitas perusahaan, yaitu Agility, Professionalism, Integrity, Customer Focus atau disingkat APIC. Dengan demikian, Jasa Marga dapat dipastikan tumbuh semakin besar dengan tetap dapat bergerak lincah dalam menyongsong masa depannya yang gemilang.

You may also like

Comments are closed.

More in Jalan