Budha Berbaring Santai di Trowulan

INDOWORK.ID, MOJOKERTO: Sepanjang perjalanan dari kota Mojokerto ke Trowulan, terdapat pemandangan sawah dengan padi yang mulai menguning. Di pinggir jalan juga telah banyak pabrik berdiri. Industri manufaktur cukup berkembang.

Untuk menuju lokasi ini difasilitasi jalan yang mulus. “Pembangunan infrastruktur di Mojokerto cukup gencar,” kata Arief, pemandu wisata.

Jalan-jalan ke Mojokerto, sebuah kabupaten di provinsi Jawa Timur, tak pernah bosan. Mulai dari kuliner hingga wisata religi dan pesona alam terdapat di bumi Majapahit ini.

Kabupaten Mojokerto secara de facto adalah Kecamatan Mojosari dan saat ini banyak gedung pemerintahan yang secara bertahap dipindahkan dari Kota Mojokerto ke Mojosari. Bupatinya seorang perempuan berprofesi sebagai dokter, Ikfina Fahmawati.

Untuk wisata religi, tidak perlu jauh-jauh ke Thailand untuk melihat patung Buddha tidur. Datang saja ke Jl. Siti Inggil, Bejijong, Trowulan, Mojokerto. Di sini terdapat patung Budha raksasa berukuran panjang 22 meter dan tinggi hingga 4,5 meter sedang berbaring santai.

PATUNG CANTIK

IKFINA FAHMAWATI

Warna keemasan patung ini sangat mencolok dan cantik sehingga selalu penuh wisatawan yang ingin berfoto. Tidak hanya patung Buddha, adapula miniatur Candi Borobudur serta patung biksu dan teratai yang tak kalah apik.

Wisatawann juga dapat membeli souvenir unik seperti gantungan kunci di sini dengan harga murah. Harga murah ini juga berlaku untuk tiket masuknya karena hanya sekitar Rp3.000,00 hingga Rp5.000,00.

Tempat ibadah sekaligus objek wisata ini selalu ramai wisatawan terutama saat musim libur tiba. Jam operasional wisatanya sendiri berlangsung antara pukul 06.00 WIB hingga 17.00 WIB setiap hari.

ONDE-ONDE

Ikhfina juga jago promosi. Ia bercerita mengenai makanan lokal yang telah go international yaitu onde-onde.

Kue bulat bertabur wijen itu bisa dijumpai di toko Onde-onde Bo Liem Empunala, Jalan Empunala nomor 43, Kelurahan Balongsari, Magersari, Kota Mojokerto. Onde-onde di tempat ini sangat layak untuk menjadi oleh-oleh keluarga di kampung halaman. Karena kenikmatannya yang benar-benar berkualitas.

Sebagai gambaran saja, onde-onde buatan generasi ketiga keluarga Bo Liem ini mempunyai kulit yang lembut dan gurih bertaburkan wijen. Sebab adonannya menggunakan tepung ketan berkualitas dicampur gula pasir dan garam. Wijen yang digunakan diimpor dari India.

“Enak banget, saya beli banyak buat keluarga di Bogor,” kata Indria Prawitasari, Manajer Program Lembaga Pers dr. Soetomo (LPDS), Kamis, 20 Oktober 2022.

 

What is your reaction?

0
Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly

You may also like

Comments are closed.

More in Humaniora